INI adalah ambisi besar Accel Flight Simulation Co Ltd. Perusahaan yang berbasis di Tianjin, Tiongkok, itu ingin merebut pasar simulator penerbangan di negerinya. Selama ini, simulator penerbangan dikuasai pabrikan barat.
Menurut Ding Yanyuan, General Manager Accel, perusahaannya ingin menguasai 15 persen simulator penerbangan. Saat ini, di Tiongkok ada 215 unit simulator. Sebanyak 186 di antaranya diproduksi oleh Canadian Aviation Electronics (CAE), Kanada; dan L3Harris Technologies, AS. Sedangkan enam lainnya adalah produk lokal Tiongkok. Termasuk Accel yang punya tiga unit.
Tahun lalu, Accel sudah membuat simulator untuk pesawat yang cukup sering dipakai di dunia penerbangan. Yakni, Airbus A320 dan Boeing 727 MAX. Itu menjadikan Accel sebagai satu-satunya perusahaan di Tiongkok yang bisa membuat simulator untuk pesawat berbodi menengah.
Sejatinya, Shanghai Juneyao Group Cp juga sudah menghasilkan simulator Boeing 737 MAX. Tetapi, hanya untuk dipakai Juneyao Airlines, perusahaan grupnya.
Dan yang dibuat oleh Accel adalah simulator besertifikasi D. Itu adalah simulator dengan level tertinggi.
’’Saat ini, kami yakin bisa memenuhi permintaan pasar setelah kami berhasil mendapatkan sertifikasi level D untuk simulator Boeing 737 NG pada 2017,’’ kata Ding seperti dikutip China Daily . Setelah itu, perusahaannya juga mendapatkan sertifikasi D untuk Airbus A320 Neo (2020) dan Boeing 737 MAX pada 2021.
Statistik dari majalah Flight Global menunjukkan bahwa di dunia ada 1.550 simulator. Sebanyak 59 persen adalah produk CAE. Lalu, 17 persennya produk L3Harris. Ding memperkirakan bahwa Tiongkok membutuhkan 16-20 unit simulator per tahun dalam lima tahun ke depan. (Doan Widhiandono)