DISWAY Open Wushu Championship 2022 tak hanya diikuti oleh sasana dari Jawa Timur dan Bali. Pada akhir jelang berakhirnya pendaftaran, beberapa sasana turut bergabung. Di antaranya sasana dari Solo, Semarang, dan Salatiga.
Salah satunya, yang cukup menonjol adalah sasana Alma Wushu dari Salatiga. Menurunkan 10 atlet kelas junior A, B, C, dan D. Tanpa kelas senior.
Pada hari kedua, Sabtu (26/3), mereka berhasil memborong 9 medali. Lima perak di hari pertama. Hari ini menyabet dua emas dan dua perak lagi. “Nanti masih ada atlet yang tampil lagi. Semoga bisa dapet medali lagi,” ujar tim official Alma Wushu Salatiga Ati Saidatul Ula.
Ula optimistis bisa membawa pulang medali lebih banyak lagi. Dia yakin dengan kemampuan para atlet-atlet Alma Wushu. Misalnya, Mujahid Fi Sabilil Haq yang meraih medali emas Taiji Jian kelas junior A.
Ula dan para atlet gembira menyambut kejuaraan wushu tatap muka kali ini. Sebab, dia pun turut menanti lama. Para atlet banyak yang merasa bosan berlatih karena tak kunjung ada kejuaraan tatap muka.
“Kalau online gak ada tantangannya. Kayak main di kandang sendiri tanpa penonton,” jelas Ula. Itu berbeda dengan ajang kejuaraan tatap muka. Atmosfer pertandingan terasa lebih menegangkan. Sehingga para atlet pun bisa sambil belajar berhadapan dengan para lawannya secara langsung.
Dia mengatakan, Alma Wushu Salatiga siap bertandang lagi ke Jawa Timur. Dia berharap kejuaraan Disway Open Wushu Championship bisa rutin digelar tiap tahun. Bahkan harus bisa ditingkatkan skala nasional. “Atlet wushu ini memang gak terlalu mikir nyari bonus. Yang penting mereka terus berkembang. Berdiri di podium itu sudah membanggakan,” ungkap Ula. (Mohamad Nur Khotib)