Langkah Politik Gibran

Kamis 31-03-2022,04:00 WIB
Editor : Yusuf M. Ridho

TERLALU banyak momentum politik akhir akhir ini. Tapi, saya tertarik dengan agenda anak dan menantu Presiden Jokowi.

Satu pekan terakhir ini saja, Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi yang kini menjadi wali kota Solo, bersua dengan tiga ketua umum partai politik. Tak hanya itu, bersama adik iparnya, Bobby Nasution, wali kota Medan, ia menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Serentetan agenda politik itu tak terlalu ”booming” sebagai berita. Maklum, akhir-akhir ini kita semua riuh dengan polemik perpanjangan masa jabatan Jokowi atau penundaan pemilu.

Di Jakarta saja, masih di pekan lalu, puluhan ribu mahasiswa berdemonstrasi. Mereka dengan tegas menolak agenda memperpanjang masa jabatan presiden. Mahasiswa menilai, upaya tersebut mengkhianati konstitusi.  

Sehari berikutnya, ribuan kepala desa berkumpul di Jakarta. Dari sini muncul dukungan presiden tiga periode, hal yang sangat ditolak mahasiswa itu. Hingga saat ini pro dan kontra terus bergulir.

Kembali ke Gibran. Kini ia benar-benar  menjadi magnet politik. Posisinya wali kota Solo, tapi tamu dari Jakarta –baik itu petinggi parpol maupun pejabat pemerintah– mengalir menemuinya. Menjadi salah satu sentral politik tentu tak lepas karena ia putra presiden.

Kamis malam, 24 Maret 2022, ia bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di sebuah hotel di Solo. Lantas, 26 Maret ketemu Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo. Dua hari kemudian, ia menerima Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Pertemuan dengan Zulkifli Hasan itulah yang menarik. Ia diterima Gibran di Loji Gandrung, rumah dinas wali kota Solo di Jalan Slamet Riyadi. Dijamu makanan khas Solo, tengkleng. Juga, soto gading Solo.

Bukan hanya sajiannya yang enak. Tapi, isi pembicaraannya juga ”enak”, saling merapatkan barisan. Mereka menyinggung pilkada Jakarta. Rupanya PAN siap mengusung putra sulung Jokowi itu dalam pilgub 2024.

Gibran mengakui, ada pembicaraan soal itu. Ia menilai masih jauh. Saat ini masih fokus di Solo karena baru setahun menjabat. Masih banyak yang harus dibenahi. ”Saya masih di sini (Solo),” kata Gibran setelah itu.

Selama setahun, ada juga gebrakan Gibran yang menarik perhatian. Misalnya, memberantas pungli (pungutan liar). Namun, untuk bisa menerobos ke level atas, seperti menjadi gubernur, ia harus memberikan bukti. Harus ada gebrakan besar yang bisa menjadi pujian publik. Bukan sekadar blusukan.

Zulkifli Hasan sendiri merupakan salah seorang pimpinan parpol yang mendukung perpanjangan masa jabatan presiden. Ia berbalik menjadi pendukung pemerintah. Dan sudah banyak berita, pada reshuffle mendatang, kader PAN siap-siap duduk di kabinet.

Bila maju dalam pilgub Jakarta 2024, Gibran akan mengikuti jejak bapaknya.

Syarat cagub minimal 30 tahun. Gibran yang lahir 1 Oktober 1987, pada 2024,  berusia 37 tahun. Berarti memenuhi kriteria.

Lain halnya, syarat capres dan cawapres 40 tahun. Kecuali pilpres mundur tiga tahun. Atau tampil di Pilpres 2029.

Tags :
Kategori :

Terkait