SURABAYA, HARIAN DISWAY-Ruang tengah di Omah Sae, Surabaya, mendadak hening sore kemarin, 9 Juni 2022. Puluhan orang berkumpul dan memanjatkan doa. Ritual itu dipimpin secara bergiliran dari para pemuka yang mewakili enam agama.
Mulai Buddha, Hindu, Kristen, Islam, Katolik, hingga Konghucu. Suasana berlangsung khidmat. Sebagian orang bahkan menangis. Ya, doa bersama itu dihelat khusus untuk Indah Kurnia. Yang baru saja ditimpa musibah lantaran anaknyi, Justin Frederick, menjadi korban penganiayaan.
”Beberapa malam lalu saya merenung. Kami harus mengumpulkan sahabat-sahabat. Karena hanya doa yang menjadi kekuatan kita,” kata F.X. Boy yang menggagas acara doa bersama itu. Ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir. Mulai sahabat-sahabat dekat maupun para musisi Surabaya Entertainer Club (SEC).
Boy berharap agar masalah itu dituntaskan dengan adil oleh penegak hukum. Sebab, kekerasan tidak bisa dibenarkan dalam masalah apa pun. Sudah masuk tindak kriminal yang tentu saja punya jalur hukum.
Menurutnya, banyak kerabat yang kaget terhadap kejadian yang menimpa Justin. Apalagi, anak Anggota DPR RI itu dikenal dengan sosok yang tak suka neko-neko. Dididik dalam lingkungan keluarga yang lembut. ”Doa kami semua supaya Justin sembuh total. Dan Ibu Indah sekeluarga senantiasa diberi kesabaran dan ketabahan,” terangnya.
Doa itu menyatu. Disampaikan setiap pemuka agama yang hadir. Di antaranya, SVD dari Gereja Katolik Paroki Katedral Surabaya Bruder Andiko, Upasaka Pandita Nyana Abhaya dari Vihara Buddhayana Surabaya, dan Ketua Paroman Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Surabaya Pinandita Wayan Suraba.
Acara makin khusyuk dengan lantunan lagu dari Soenatha Tanjung. Diiringi dengan organ tunggal. “Saya tidak melihat ada yang kurang dari Ibu Indah. Semua yang dikerjakan bermanfaat bagi banyak orang. Pasti Tuhan memberi balasan yang baik. Masalah bisa segera tuntas. Ameenn,” tutupnya.(*)