SURABAYA, HARIAN DISWAY - Warga yang rutin melintasi jalur Surabaya-Sidoarjo boleh lega. Sebab, pelebaran pertigaan Bengah-Aloha yang puluhan tahun menjadi biang kemacetan segera digarap. Itu disampaikan langsung oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali usai menerima surat persetujuan pemanfaatan lahan dari TNI-AL, Kamis, 16 Juni 2022 di Hotel Swiss Bell-In Juanda.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mewakili seluruh masyarakat Sidoarjo sangat senang,” ujar Muhdlor. Ada tiga proyek yang sudah mendapat izin. Yaitu jalan layang Aloha, pelebaran jalan sisi barat pertigaan Aloha-Bangah, serta revitalisasi monumen pesawat Ilyushin di sisi timur bundaran Aloha.
Setelah mengantongi izin, Pemkab Sidoarjo bakal mengebut pembangunannya. Lelang pembangunan jalan layang di atas lahan 1,2 hektare itu digelar pada September.
Sementara itu, TNI-AL juga mendukung percepatan pembangunan tersebut. Surat persetujuan pemanfaatan lahan Barang Milik Negara (BMN) sudah diserahkan. “Seperti yang selama ini kita ketahui, jalan Aloha sering macet bin ruwet sehingga perlu dibuat flyover agar arus lalu lintas bisa lancar,” tandas Puguh.
Penyerahan surat tersebut diwakili oleh Asisten Logistik Laksamana Muda TNI Puguh Santoso. Sebagai tindak lanjut Muhdlor yang menemui KSAL Laksamana TNI Yudo Margono di Mabes TNI-AL Jakarta, Maret lalu. Keduanya sempat membahas pemanfaatan lahan Aloha yang akan dibangun Jalan Layang (flyover) dan pelebaran pertigaan Bangah.
Muhdlor mengatakan, Pemkab tidak diperbolehkan membangun di atas lahan yang belum menjadi kewenangan. Maka, tanah milik TNI-AL di Aloha itu akan diproses pinjam pakai terlebih dahulu. Mengingat proses pelaksanaan hibah baru dilaksanakan pada 2023 mendatang.
Proses pengajuan hibah itu melalui SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah). Harus diajukan dalam jangka waktu 1 tahun sebelum pelaksanaan. Sehingga, dibutuhkan dokumen kerja sama pinjam pakai antara Pemkab Sidoarjo dengan TNI-AL. Agar dalam pemanfaatan lahan nanti tidak melanggar aturan.
Apalagi, rencananya pelebaran jalan pertigaan Bangah juga bakal segera digarap. Sebagai kompensasi, Pemkab Sidoarjo akan mengganti sewa lahan yang selama ini disewa sekitar 100 pedagang. Proses ganti uang sewa lahan itu berakhir sampai dengan proses hibah selesai.
Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Dwi Eko Saptono menjelaskan, biang kemacetan itu akan diselesaikan sebelum pembangunan jalan layang Aloha. Ada 52 warung dan pertokoan yang akan dikosongkan. Lebar jalan bisa bertambah 10 hingga 12 meter.
”Yang dibebaskan itu seberang SPBU,” ujarnya.
Untuk pembangunan frontage road, pemkab harus memikirkan angka ganti rugi tanah ke warga. Prosesnya bisa setahun. Mulai lelang appraisal hingga pemberian kompensasi.
“Itu pun kalau tidak ada konsinyasi. Kalau warga menolak, prosesnya bakal lebih lama. Harus lewat pengadilan dulu,” sambungnya. Itulah masalah yang terjadi pada pembebasan tanah di frontage road Aloha yang sampai sekarang belum tuntas. Untungnya tak terjadi pada proses pembangunan jalan layang Aloha.
Karena itu, Dwi berterima kasih kepada pihak TNI-AL yang turut membantu pencarian solusi kemacetan itu. Pembongkaran lahan bakal langsung dikerjakan setelah tanah dikosongkan. Baru setelahnya bisa diaspal.
Proyek tersebut memerlukan area seluas 1,5 hektare. Sebanyak 1,2 hektare masuk lahan TNI. Sisanya harus dibebaskan. Pembebasan lahan sudah tuntas tahun ini. Dengan begitu, proyek baru bisa dimulai 2023 dan selesai 2024.
Rekayasa lalu lintas juga diberlakukan. Kendaraan dari pertigaan Bangah nanti tidak boleh langsung memotong ke Bundaran Aloha. Kendaraan diarahkan ke putar balik di dekat Giant Waru.