Terlihat sejumlah petani garam berdiri di petak-petak berentuk persegi panjang yang tersusun rapi di atas tanah lahan seluas 500 persegi kawasan Sidoarjo.
Meskipun panas terik matahari menyengat siang itu, namun semangat para petani garam itu tak pernah layu. Di tangannya, sebuah kayu digerakkan perlahan ke dalam salah satu petak berwarna biru berukuran sekitar 2x1 meter.
Sesekali, mereka berpindah dari petak yang satu ke petak yang lainnya dengan alunan tangannya membuat air di dalam petak itu terlihat berguncang.
Gerakan pada kayu panjang dengan pelan dilakukan agar air tidak terhempas ke luar.
Dengan perlahan, para petani garam terlihat sibuk mengayuh. Menarik butiran berwarna putih yang menyatu dengan air.
Satu per satu butiran putih itu menyatu menjadi tumpukan di pinggiran petak. Butiran putih itu adalah garam dari hasil penjemuran air laut.
ASET Butiran putih itu bukan kristal, melainkan garam.-Julian Romadhon-
TRADISI Memompa untuk memindahkan air dari petak yang satu ke petak yang lainnya dengan cara tradisional masih digunakan dalam memproduksi garam.-Julian Romadhon-
HASIL LAUT Para pekerja mulai mengemas garam-garam yang dihasilkan untuk siap edar di pasaran.-Julian Romadhon-
KOMODITI Setelah disisihkan dari air dan dikeringkan, garam siap dikirim ke sejumlah wilayah yang sudah menjadi pasar tetap hasil produksi.-Julian Romadhon-