SURABAYA, HARIAN DISWAY - Blockbuster Museum yang terletak di Jalan Kenjeran, Surabaya, punya gawe. Yakni Surabaya Community Festival yang mengusung tema Multiverse. Kegiatan yang melibatkan berbagai komunitas, baik game, anime, mainan, cosplay hingga kriya.
Lantai dua gedung Blockbuster Museum, ketika masuk, pengunjung telah disambut dengan layar lebar dan beberapa gamers yang sedang memainkan game fighting beramai-ramai. Laptop tersedia di depan meja mereka. Memutar dan masing-masing tempat duduk dipenuhi tiap orang yang berkonsentrasi.
Sesekali berteriak ketika jagoannya kalah, dan tertawa ketika menang. Itulah keseruan komunitas gamers Cross Gathering dari Malang dan Drop The Cap dari Surabaya. "Dua komunitas penggemar fighting game, nge-game bareng siang ini. Mereka memainkan "DNF Duel". Game yang genre fighting-nya baru rilis," ujar Eko Gunawan, community manager Cross Gathering.
Selain penggemar game fighting, ada pula komunitas pembuat game, atau game developer. Yakni Game Developer Arek Suroboyo (Gadas). Komunitas yang didirikan sejak tahun 2009 itu telah menghasilkan ratusan game yang dapat diunduh lewat playstore android. "Kami punya game baru yang akan dirilis. Judulnya Pick it Out," ungkap Muhammad Yusuf Kasyfillah, Humas Gadas.
Salah seorang pengunjung mencoba game tersebut. Dipandu oleh Timothy Hendrata Tjiadi dan Jeremi Yahya, dua dari lima orang dari komunitas Gadas, yang membuat game tersebut. Tak susah, game tersebut seperti puzzle. Hanya memindahkan item-item bergambar buah. Namun butuh kejelian.
Lebih ke dalam, terdapat beberapa komunitas lain yang terlibat dalam Surabaya Community Festival (Sucofest) 2022, yang diselenggarakan pada 15-24 Juli 2022. Febri Putra, Koordinator Marketing & Even Sucofest, menyebut bahwa gelaran tersebut adalah yang ketiga kalinya diselenggarakan. "Hari ini, 16 Juli 2022 adalah opening ceremony. Kami mengetengahkan tema Multiverse. Maknanya menyatukan berbagai komunitas lintas genre," ujar pria 28 tahun itu.
Komunitas figur Nendonesia hadir dengan mempertontonkan boneka-boneka Nendoroid. Yakni boneka figur yang berbentuk kerdil. Berbeda dengan figur aslinya. Kemudian terdapat komunitas Brabro. Yakni komunitas pembuat gelang dan beberapa aksesoris berbahan parapot. Yakni tali yang biasanya digunakan sebagai tali parasut.
Komunitas cosplayer mendapat boothnya di sebelah selatan ruangan. Yakni The Sentinels dan komunitas Superhero Beramal. The Sentinels merupakan komunitas cosplay yang mengetengahkan figur superhero karya mereka sendiri. Bukan sebagai cosplay yang mereplika kostum superhero luar negeri.
Seperti seorang member The Sentinels yang mengenakan kostum seperti Batman. Ketika ditanya, ia meluruskan. "Bukan Batman. Saya Owl Man," ujarnya. Owl Man adalah superhero ciptaan The Sentinels. Ketika ditanya nama, ia menolak. "Dalam komunitas kami, identitas member yang mengenakan kostum akan dirahasiakan," tambahnya.
Komunitas Superhero Beramal adalah komunitas amal dan dakwah dengan mengenakan pakaian superhero. Mereka biasanya mengunjungi panti asuhan atau sekolah-sekolah dan berbagai kegiatan amal dengan kostum superhero. Dalam Sucofest 2022, pada hari kedua, mereka mengadakan kegiatan mendongeng bersama anak-anak di panggung Blockbuster Museum. (Guruh Dimas Nugraha)