Kemegahan jembatan layang terlihat dari tiang -tiang penyangganya. Berkonstruksi beton, besar, kokoh dan saling menguatkan untuk menyangga beban yang melintas di atasnya.
Seperti halnya kemegahan jembatan layang lainnya, jembatan layang Jenggolo Sidoarjo juga terlihat kokoh membujur dari perbatasan Buduran hingga masuk wilayah Pucang Sidoarjo.
Jembatan layang yang dibangun pada era ’1990an ini pula yang membebaskan kemacetan lalu lintas karena dibangun untuk menghindari lintasan kereta api di bawahnya.
Kini jembatan layang itu merangkak tua.
Meskipun tiang-tiang penyangganya masih terlihat kokoh, namun di beberapa bagian mulai keropos. Bagian atas juga mulai merekah karena terlindas beban ribuan kendaraan setiap hari.
Pemeliharaan dilakukan, menambal dengan aspal bahkan dengan lembaran material berteknologi manca untuk merekatkan bagian bagian yang rapuh.
PENGHUBUNG Kereta Sancaka melintas di bawah jembatan layang Jenggolo yang harus terus diperhatikan kelaikannya agar tetap aman dilintasi kendaraan.-Boy Slamet-
RUTINITAS Pengendara melintas di bawah jembatan layang Jenggolo dengan tiang yang penuh corat-coret.-Boy Slamet-
KEHIDUPAN Tumbuhan liar yang tumbuh tampak menjuntai dari atas jembatan layang Jenggolo hingga ke bawah.-Boy Slamet-
SANTAI Warga yang sedang melepas lelah tampak terlihat di antara tiang-tiang beton penyangga jembatan layang Jenggolo. -Boy Slamet-
ANDALAN Pengendara melintas di atas jembatan layang jenggolo pada dini hari. Kesibukan yang tak pernah berhenti.-Boy Slamet-