Kami menugaskan reporter magang Disway Internship Programme (DIP) Luluk Farida dari UIN Sunan Ampel dan fotografer Miftahul Rozaq untuk mendatangi Jalan Kapas Krampung Nomor 98.
Wartawan magang DIP Luluk Farida mewawancari pedagang jok motor di teras Hotel Chandra-Miftahul Rozaq/Harian Disway-
Luluk tanya penduduk sekitar terkait keberadaan Herlina Zainuddin. Hasilnya tetap nihil. Yang mereka tahu, hotel itu sudah lama tutup. Sejak era Presiden Soeharto.
Pada Jumat, 5 Agustus 2022, Bob mendatangi sendiri bangunan itu. Ia membawa kameranya untuk mengambil detail gedung dan orang-orang yang tinggal di dekat sana.
Bob dikerubungi anak-anak SD yang sedang pulang sekolah siang itu. Ia cuek saja ketika diberondong berbagai pertanyaan dari para bocil. ”Om, youtuber, ya?” tanya seorang anak laki-laki yang penasaran dengan aktivitas Bob.
Mereka heran. Mengapa Bob merekam gedung mangkrak dari seberang jalan. Apa menariknya? Bagi mereka, itu adalah gedung tua berhantu. Tak ada yang berani masuk.
Bob Schellens mengunjungi Hotel Chandra yang sudah lama ditutup. Menurut dokumen kelahiran, ibunya pernah tinggal di sana.-Salman Muhiddin/Harian Disway-
Bagian terasnya sudah ditempati pedagang jok. Dagangannya ada, yang jual entah ke mana. Lebar gedungnya cuma 6 meter, tetapi panjangnya sampai ke kampung belakang. Kira-kira panjangnya 50 meter. Isinya 10 kamar.
Kami menyeberang dengan hati-hati. Dari dekat, bagian terasnya terlihat sangat kumuh. Pintu kayu dan jendela kacanya sudah sangat reyot. Didobrak sedikit, pasti roboh.
Langit dan tumbuhan liar bisa terlihat dari atap teras yang sudah berlubang. ”This is it (Inilah rumah itu, Red),” ujar Bob sambil meraba kusen kayu yang sudah berdebu. Ia terdiam sejenak sambil merenung.
Inilah tempat yang pernah ditinggali ibunya ketika sedang hamil. Ada begitu banyak pertanyaan di benaknya.
Mengapa ibuku tinggal di hotel?
Apakah alamat yang tercantum di dokumen itu asli atau sengaja dikaburkan?
Seperti apa wajah ibu?
Apakah dia mirip denganku?