FASS Kuatkan Nasionalisme, Lantunkan Lagu-lagu Heroik di Mall

Sabtu 27-08-2022,23:02 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Heti Palestina Yunani

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Forum Alumni SMA Surabaya (FASS) menggelar event Agustusan Nyanyi Bareng Alumni SMA-SMK se-Surabaya, Sabtu, 27 Agustus 2022. Sebanyak 125 orang hadir dalam acara yang bertujuan membangkitkan semangat nasionalisme yang sedang membara setiap Agustus tiba.

Mereka yang datang dari berbagai SMA dan SMK Surabaya itu tampak memadati Atrium Grand City Mall Surabaya. Kehadiran mereka menyita perhatian karena kompak berbusana berbau merah-putih untuk meramaikan kegiatan komunitas alumni terbesar di Surabaya itu. 
Di tengah-tenah atrium mall, anggota FASS menyanyi bareng. Formasi mereka membentuk lingkaran. -GURUH DIMAS N/Harian Disway-

Di tengah-tengah para pengunjung itulah para alumni tak segan bersenandung bersama. Membentuk lingkaran. Lagu-lagu yang dinyanyikan seluruhnya adalah lagu nasional atau bertemakan cinta tanah air. "Sesuai dengan tajuk yang kami usung yaitu Agustusan Nyanyi Bareng Alumni SMA-SMK se-Surabaya," kata penggagas acara, founder dan ketua umum FASS, Oktavianto Putro yang karib disapa Oonk itu.
Di tengah-tengah lalu lalang pengunjung mall, anggota FASS khidmat menyanyi.


Oktavianto Putro (dua dari kanan), ketua umum FASS yang menggagas acara.

Berbagai lagu yang dilantunkan itu cukup akrab di telinga. Sesuai tag line acara Membangun Nasionalisme Cinta Tanah Air dengan Seni Budaya. Ada Rayuan Pulau Kelapa, Syukur, Padamu Negeri, Indonesia Pusaka, Maju Tak Gentar, Berkibarlah Benderaku, dan lain-lain. Termasuk Kebyar-Kebyar ciptaan Gombloh yang menggema heroik.  "Sambil menyanyi, keakraban terjalin. Diselingi canda tawa di antara kami yang sudah lama tak bertemu. Beberapa di antara peserta bertemu lagi dengan kawan-kawan masa sekolah," kata Oonk.
Serunya para anggota FASS yang memperingati Agustusan.

Salah seorang yang ikut dalam acara itu adalah Robyjanto Halim. Betapa senang Robyjanto karena dalam acara tersebut ia bertemu dengan dua kawan semasa bersekolah di SMA Dapena Surabaya, Istiana dan Agustin Nitiharjo. “Kami bersyukur, pas wes tuek-tuek ngene iso ketemu maneh,” ujar pria 57 tahun itu.
Tiga kawan sekolah yang bertemu kangen-kangenan dalam acara. 

Ia merasa bersyukur bahwa pada usia tua, diberi kesempatan bertemu dengan kawan seangkatan. Ketiganya yang lulus pada 1984 itu langsung kangen-kangenan. Tiap usai bernyanyi, mereka mengobrol saling mengenang masa lalu. “Pokoknya dulu waktu SMA, orang-orang ini mbethik (bandel, Red),” ujar Istiana, mengingat tentang tabiat kawan-kawannya, lantas tertawa.
Senyum ceria anggota FASS yang hadir di Grand City Mall.

Sambil bernyanyi di tengah riuhnya pengunjung mall, semua peserta membawa bendera merah-putih di tangan. Dipandu oleh dua host Shabrina Dwi Ananda dan Rientje Maya yang sangat gayeng. Sedangkan pengisi musiknya adalah keyboardis Martin Poli. "Ia putra dari Ning Vivy Cahyaningrum, anggota FASS, alumni SMA Negeri 2 Surabaya angkatan 1992. Semua yang terlibat memang potensi dari FASS sendiri," terang Oonk, mantan Ketua Ikasmanca itu. 
Martin Poli.

Ditambahkan Oonk, jangkauan gerak aktivitas FASS selama ini tak lagi hanya bertaraf lokal Surabaya. Namun sebagai wadah alumni yang beranggotakan alumni SMA SMK se-Surabaya yang tersebar di seluruh Indonesia maka FASS membidik muatan kegiatan yang meluas ke seluruh Indonesia. Bahkan sampai ke luar negeri karena anggota FASS juga ada di mancanegara. "Sejak berdiri FASS punya misi ingin memberi manfaat positif kepada alumni, masyarakat, dan negara, bahkan dunia dalam bebagai bidang," tegas Oonk.
Tangan kanan mengepal diletakkan di dada kiri. Pose semua anggota FASS saat menyanyi.

Dalam mengantarkan acara, Shabrina dan Rientje terus menggembar-gemborkan semangat nasionalisme. “Perjuangan menuju Indonesia merdeka sangat berat. Mari kita mengenang jasa para pahlawan dengan menyanyikan lagu-lagu nasional,” ujar Rientje yang juga sekretaris FASS. 
Duo host acara yang berdandan senada dengan jeans belel dan hem putih. Tak lupa bendera merah-putih di tangan.

Menurut Oonk, selain sebagai ajang silaturahmi antar-alumni, acara ini bertujuan untuk tetap menjaga nasionalisme tumbuh. "Jangan sampai setelah Agustusan menurun lagi. Meskipun hanya dengan menyanyi bersama namun inilah wujud cinta tanah air,” ungkapnya.
Tampilan tematik para anggota FASS yang datang meramaikan acara, ada Wida Harsono (dua dari kanan) yang datang dari Labuan Bajo.

Di antara alumni yang hadir yang berasal dari 75 SMA dan SMK se-Surabaya itu ada angkatan lama Wida Harsono. Perempuan yang masih tampak cantik dalam usia 66 itu merupakan alumni SMA Negeri 5 yang lulus pada 1974. “Sekarang saya tinggal di Labuan Bajo. Jauh-jauh kemari hanya karena saya ingin bertemu kawan-kawan komunitas lho,” ungkap perempuan pengusaha perjalanan wisata Labuan Bajo itu. 
Anggota FASS memarakkan Agustusan di Grand City Mall.

Selain di Grand City, pada pukul tujuh malam, keseruan mereka di mall itu dilanjutkan dengan menyelenggarakan Oldies Nite di Kedai Kopi About Coffee, di Jalan Bawean Surabaya. Di kedai kopi yang dikelola Oonk itu, siapa pun boleh menikmati lagu-lagu oldies era "70an. "Buat kami anggota FASS banyak pasti suka dengan lagu lawas. Karena itulah yang menemani kami saat muda dulu," tegasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait