PASURUAN, HARIAN DISWAY - Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul harus membagi waktunya karena merangkap jabatan sebagai Sekretaris Jenderal PBNU. Kesibukan orang nomor satu di Kota Pasuruan itu saat ini menjadi sorotan sebagian anggota DPRD Kota Pasuruan.
Wakil Ketua DPRD Kota Pasuruan Farid Misbah, menyinggung seringnya Gus Ipul meninggalkan urusan sebagai kepala daerah. Farid menyebutkan, banyak hal krusial yang semestinya segera mendapatkan tanggapan atau persetujuan wali kota secara cepat.
"Masa pemerintahan Gus Ipul di sini kan terbatas karena pemilu serentak. Masak, beliaunya tidak ingin totalitas dulu untuk membangun Kota Pasuruan dan sementara meninggalkan dulu jabatan sebagai sekjen PBNU nya," kata Farid.
Menurut Farid banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu didiskusikan antara legislatif dan eksekutif. Politisi Partai Hanura itu menyebutkan contoh program membangkitkan perekonomian daerah dan UMKM pasca pandemi dan pengurangan angka kemiskinan.
"Dilihat saja daerah-daerah lain yang mengutamakan program memulihkan ekonomi daerah pasca pandemi. Di sini tidak ada gagasan ke arah sana. Padahal, ini program yang paling dibutuhkan masyarakat," urai Farid.
Menurutnya, Gus Ipul terlalu sering absen di sidang paripurna. Termasuk di sidang pengesahan P-APBD tahun anggaran 2022, Rabu (31/8/2022).
Ketua Fraksi Gerindra Doktor Soemarjono juga punya kekecewaan yang sama."Fraksi kami kecewa karena ini momen penting kesepakatan legislatif dan eksekutif. Ini salah satu bukti ketidakseriusan wali kota mengemban amanah rakyat," katanya.
Salah satu sumber dari Pemkot Pasuruan menyebut Gus Ipul sedang di Jakarta."Pak Wali ke Jakarta kabarnya sampai hari ini, Kamis (1/9/2022), kurang tahu juga dalam agenda apa," ujar sumber tersebut. (Lailiyah Rahmawati)