SURABAYA, HARIAN DISWAY - Ada satu peserta yang menarik perhatian mata penonton Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 di Graha Unesa, Senin 19 September 2022.
Praghiamada Natrabhana tampil nyentrik dengan rambut warna-warni. Namun atlet 10 tahun itu tak hanya mengandalkan tampilan uniknya. Kemampuan di nomor Taolu untuk Jatim Open Wushu Championship 2022 juga patut diacungi jempol. Ia berhasil menyabet medali emas berkat penampilannya yang energik di nomor Taolu jurus Gunshu dengan raihan poin tertinggi: 8.50. Ajang ini menjadi kejuaraannya yang ketiga, sebelumnya ia mengikuti Disway Open Wushu Championship 2022 dan Kejurprov Wushu Jatim bulan Agustus lalu. “Seneng banget dapet emas,” kata bocah yang dipanggil Gima itu. Setiap bertanding penampilan rambut atlet didikan Yasanis Surabaya itu selalu dicat tiga warna. Warna menyesuaikan kostum yang dipakai. Saat kostumnya hijau, rambut jambulnya juga dicat warna yang sama.Praghiamada Natrabhana dengan rambut dan kostum hijaunya.-- Hal itu tak lepas dari peran ibundanya, Uli Sandy. Dia ingin anak laki-lakinyi itu tampil beda serta punya satu ciri khas. Katanyi, penampilan yang dipakai atlet juga termasuk nilai plus dari para dewan juri. Perihal soal performa di karpet tanding, dia tak menggebu dengan target juara mengingat Gima masih kelas yunior. Dia meminta putranyi agar bisa menikmati pertandingan dengan enjoy . “Biar fokus aja kasih penampilan terbaik, fokus sama kekuataan diri. Paling penting dia senang dulu sama penampilannyi,” ungkap Sandy. Padahal sang ibu telah mengenalkan bela diri lain. Namun Gima kepincut dengan wushu sebagai atas pilihan sendiri. Hal itu berawal saat datang di acara imlek, Gima terpesona dengan Barongsai yang dikolaborasikan dengan bela diri wushu. Setelah itu, ia minta pada sang ibu agar dicarikan tempat untuk belajar seni bela diri asal Tiongkok tersebut. Sasana Yasanis bagi Gima adalah rumah kedua. Dalam seminggu hanya libur sekali tiap Sabtu. Ia benar-benar serius mendalami tiap jurus Taolu. Perlu diketahui, setiap pagi Gima tak pernah absen untuk berlatih di rumah minimal 3 jam. Lalu sorenya ia pindah tempat pergi berlatih ke sasana.
Praghiamada Natrabhana bersama ibunda usai mendapat medali emas.-Alyara Hananda/Harian Disway- Ibunya kaget dan terheran-heran setelah atlet kelahiran Jakarta itu membawa pulang medali emas. Uli Sandy menganggap semua karena hasil kerja keras selama ini. “Gak kepikiran bisa dapat emas pertama. Kemudian saya katakan pada Gima ini hanya bonus kalau kita sungguh-sungguh,” ujarnyi. Gima akan bertanding lagi di jurus Nanquan dan Dao Shu. Tentu dengan gaya rambut yang sama dan warna yang berubah-ubah. (Yusuf Dwi)