Sulit jemput paksa tersangka korupsi Lukas Enembe, KPK ancam jemput paksa istri-anak Enembe. ”Jika mangkir lagi, dijemput paksa,” kata Kabag Berita KPK Ali Fikri kepada pers, Kamis, 6 Oktober 2022.
TUMBEN . Baru kali ini KPK bergaya ”mlipir” dalam menegakkan hukum terhadap tersangka korupsi. Mlipir berasal dari bahasa Jawa. Artinya, berjalan di pinggiran. Kata dasarnya plipir, berarti pinggir. Apa sulitnya menjemput paksa Gubernur Papua Lukas Enembe yang sudah dua kali tidak menghadiri panggilan KPK? Apakah karena ia kepala daerah? Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata di konferensi pers, Senin, 3 Oktober 2022, mengatakan, ”Tidak sulit bagi KPK mengerahkan segala kekuatan menjemput paksa tersangka LE. Tapi, ada risiko yang harus kami hitung di sana.” Artinya, cukup bahaya menjemput paksa Enembe. Tepatnya berisiko. Mungkin bisa rusuh karena Enembe dibela banyak orang di Jayapura. Meski, Enembe sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK. Pada 12 dan 26 September 2022. Aparat KPK sepertinya sudah tahu, rumah Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, kini dijaga ketat puluhan pemuda. Wartawan di Jayapura melaporkan detail penjagaan di rumah Enembe, hasil pantauan Sabtu, 1 Oktober 2022. Penjagaan oleh para pemuda sejak sekitar 200 meter dari rumah Enembe. Mereka memblokade jalan dengan menggunakan ekskavator tidak jauh dari jalan poros. Para pemuda duduk di pinggir jalan. Mereka langsung berdiri ketika wartawan berjalan kaki menuju rumah Enembe. Karena memang hanya itu jalan menuju ke sana. Setelah mereka tahu, bahwa bukan petugas KPK yang datang, mereka membolehkan wartawan lewat. Di depan gerbang rumah Enembe ada tenda atap terpal warna merah. Beberapa simpatisan yang bersiaga kemudian tampak memegang sejumlah busur panah. Tanda siaga. Setelah melewati gerbang, masih ada gerbang lagi. Penjagaan lebih ketat lagi. Padahal, dari situ sampai rumah Enembe masih sekitar 200 meter lagi. Namun, wartawan hanya boleh sampai di sana. Sulit dibayangkan, apa jadinya seumpama Enembe dijemput paksa petugas KPK. Penjagaan begitu ketat. Dan, tampaknya pihak KPK sudah tahu situasi tersebut. Walaupun penegak hukum tidak gentar. Tidak boleh gentar. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada pers di Mabes Polri, Jumat, 30 September 2022, menyatakan siap membantu KPK. Kapolri: ”Kami sudah menyiapkan 1.800 personel di Papua. Kami siap untuk mem- back up apabila dibutuhkan KPK.” Warga Papua pun mendukung KPK. Ketua Generasi Garuda Sakti Indonesia Provinsi Papua Apbsalom Yarisetouw dalam keterangan pers, Sabtu, 1 Oktober 2022 mengatakan, ”KPK harus jemput paksa, didampingi TNI dan Polri. Bapak Lukas Enembe sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan KPK. Penegak hukum harus bisa tegakkan hukum di Indonesia.” Menurutnya, warga Papua yang demo beberapa waktu lalu untuk menghalangi proses hukum terhadap Enembe, juga penjaga di rumah Enembe, oknum yang diduga dibayar. ”Itu bukan semua masyarakat Papua. Sehingga TNI dan Polri harus segera menuntaskan.” Warga Papua lain juga mendukung KPK. Sekitar 40 orang warga Papua dipimpin tokoh agama Islam Papua, Ismail Asso, berdemo ke gedung KPK di Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2022. Mereka meneriakkan dukungan terhadap KPK. Ismail Asso: ”Papua itu otonomi khusus. Otonomi khusus itu di atas kertas, tapi isinya uang. Uangnya itu triliunan rupiah. Terlalu besar dan sangat besar di semua Indonesia digelontorkan ke Papua. Sementara penduduknya ada berapa? Sekitar 2 juta jiwa. Tapi, rakyat Papua hidup miskin.” Dilanjut: ”Untuk itu, kami mendukung KPK supaya tidak ragu menangkap, menahan, menelusuri semua pejabat yang selama ini sebagai pengguna dana otonomi khusus Papua yang bernilai triliunan rupiah itu.” Tapi, KPK sudah pilih jalan mlipir. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, jika benar Enembe sakit, ditawari dibantarkan ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. ”Di RSPAD banyak dokter ahli yang hebat. Siap merawat,” katanya. Tapi, Enembe bukan anak kecil. Yang gampang dipancing. Dirayu. Tidak. Enembe diam saja. Maka, cara KPK ialah memanggil istri Enembe, Yulce Wenda, dan anak Enembe, Astract Bona Timoramo. Keduanya dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi perkara korupsi Enembe. Semestinya mereka menghadap ke gedung KPK di Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2022. Tapi, mereka mangkir tanpa pemberitahuan. Sedangkan, rekening bank Yulce sudah diblokir atas permintaan KPK. Sebab, berdasar pantauan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), ada transfer uang dari rekening Enembe ke rekening Yulce. Terpenting, Alexander Marwata menyatakan, jika sekali lagi tidak menghadiri undangan KPK untuk diperiksa sebagai saksi, Yulce dan Astract bakal dijemput ”Itu sudah sesuai KUHAP,” ujar Alexander. Mungkin, Enembe tidak menyadari, bahwa semakin ia melawan untuk menghadiri panggilan KPK, membuat perkara itu makin melebar. Ke istri dan anaknya. Pun, masyarakat jadi semakin kepo, benarkah tersangka korupsi tidak bisa diperiksa KPK? Sebab, selama ini belum pernah ada tersangka KPK yang lolos dari pemeriksaan. Bahkan, KPK belum pernah mlipir seperti di kasus ini. (*)KPK Mlipir di Kasus Enembe
Jumat 07-10-2022,05:30 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Kategori :
Terkait
Kamis 14-08-2025,13:28 WIB
Hasil Lelang Aset Koruptor Lee Chin Kiat Capai Rp 948 Juta
Rabu 13-08-2025,12:15 WIB
KPK Ancam Jemput Paksa Menas Erwin Djohansyah
Selasa 12-08-2025,13:34 WIB
KPK Ungkap Kuota Haji Tambahan Tidak Sesuai Aturan, Kerugian Tercatat Lebih dari Rp 1 Triliun
Selasa 12-08-2025,12:33 WIB
Kejati Sumut Geledah Kantor PT Pelindo Medan
Selasa 12-08-2025,12:15 WIB
Nikita Mirzani Laporkan Dugaan Suap ke KPK, Ini Kata Juru Bicara KPK
Terpopuler
Kamis 14-08-2025,19:16 WIB
Jadwal Liga Serie A 2025-2026 Pekan Pertama, AC Milan Ditantang Tim Promosi!
Kamis 14-08-2025,11:09 WIB
Juventus Bahas Perpanjangan Kontrak Andrea Cambiaso, Not For Sale!
Kamis 14-08-2025,19:47 WIB
Daftar 7 Aktor Tinggal Meninggal, Omara Esteghlal Jadi Rekan Sekantor Mawar De Jongh dan Ardit Erwanda
Kamis 14-08-2025,19:47 WIB
Kapten Persebaya Beri Pesan untuk Bonek Jelang Lawan Persita, Tetap Dukung Kami!
Kamis 14-08-2025,16:23 WIB
Persebaya Pernah Gilas Persita 5-0, Jadi Modal di Pekan Kedua Super League!
Terkini
Jumat 15-08-2025,09:02 WIB
Edisi Kemerdekaan! Pemkot Surabaya Terapkan Parkir Rp 80, Bisa Bayar Mudah lewat QRIS
Jumat 15-08-2025,09:00 WIB
Panggilan dari Kubur, Teror Horor Emosional Nirina Zubir yang Mengguncang Bioskop
Jumat 15-08-2025,08:00 WIB
STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (4): Eksis dalam Bayang-Bayang Ketidakpastian
Jumat 15-08-2025,07:33 WIB
Saatnya Rektor Bertransformasi: Dari Menara Gading ke Pemberdayaan
Jumat 15-08-2025,07:02 WIB