SELAMA lima tahun memimpin Jakarta, banyak karya yang sudah dihasilkan Anies Baswedan. Baik saat masih berpasangan dengan Sandiaga Uno maupun dengan Ahmad Riza Patria. Warga DKI Jakarta pun mengapresiasi. Itu tecermin dari hasil survei Populi Center yang dirilis pada 19 Oktober lalu.
Dalam survei itu, terlihat 83,5 warga DKI Jakarta puas dengan kepemimpinan Anies. Dan, ada 15,8 persen yang tidak puas. Itu merupakan survei yang dibuat pada 9–16 Oktober 2022. Anies tentu gembira dengan survei terbaru tersebut.
BACA JUGA:Lima Capaian Penting Anies Baswedan Selama Memimpin DKI Jakarta
Hasil survei dari lembaga survei tepercaya itu bertolak belakang dengan opini yang coba dibangun sekelompok orang melalui media sosial. ”Antara yang dibicarakan di medsos dan yang dirasakan warga itu beda. Di medsos itu barang kecil saja bisa ”baunya” luar biasa. Keras. Lah kalau masyarakat melihatnya kenyataan,” ujar Anies Baswedan.
Persepsi warga itu dibentuk oleh pengalaman. Pengalaman naik kendaraan umum, melihat pengelolaan sampah, merasakan jalur pedestrian, dan sebagainya. Pengalaman itulah yang membentuk persepsi terhadap Pemprov DKI Jakarta dan tentu saja gubernur DKI Jakarta.
Berbeda dengan medsos. Persepsi dibentuk bukan dari kenyataan. Misalnya, ada 100 orang mengatakan A, timbul persepsi A. ”Makanya, saya lima tahun ini konsentrasi pada kenyataan yang dirasakan masyarakat,” kata cucu pahlawan nasional A.R. Baswedan itu.
Survei Populi Center-Grafis: Annisa Salsabila-Harian Disway-
Mengenai kegaduhan politik selama lima tahun memimpin Jakarta, Anies tidak terlalu mempersoalkan. Sebab, menurut Anies, apa yang disampaikan di medsos oleh para haters tidak nyambung dengan kenyataan di lapangan.
”Saya memilih untuk tidak merespons itu semua. Saya fokus saja atas rencana apa yang mau dikerjakan. Tentu saya dengar dong, masak sih gak dengar apa yang dikatakan di medsos,” ujar mantan ketua Senat Mahasiswa UGM itu.
Keluarga, kata Anies, juga sudah terbiasa dengan kegaduhan yang terjadi. ”Dan, ada satu prinsip yang sudah saya pegang dari dulu: jangan terlalu khawatir atas apa yang ditulis orang hari ini. Pikirkanlah apa yang akan ditulis para sejarawan besok,” ungkap Anies.
Berapa persen janji kampanye terealisasi? Tentu sulit diangkakan. Namun, kata Anies, ia bersyukur hampir semua yang direncanakan itu terlaksana. Memang ada yang belum terlaksana dan mentok. Misalnya, rencana menjual saham DKI di perusahaan bir.
”Nah, itu diblok DPRD sampai sekarang. Tidak bisa. Karena sampai hari ini DPRD dikuasai mereka yang setuju uang rakyat itu dipakai untuk memiliki saham bir,” kata Anies. (*)