Friendship Indonesian Cocktail Competition 2022 Apresiasi Bartender sebagai Pahlawan F&B

Jumat 11-11-2022,09:29 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Heti Palestina Yunani

Saat pandemi, industri F&B, seperti nyaris semua bisnis lain di dunia, terkena imbas, bahkan bahkan babak belur. Dalam paparan yang disebutkan oleh Rumadhono Sumanto, Wakil Ketua Bidang Hukum & Legal BPD PHRI Jatim, ketika itu segala penjualan langsung dibatasi dengan limitasi jam buka dan jumlah pengunjung. "Akibatnya, bisnis F&B harus berakrobat mencari cara untuk tetap mengamankan omzet dengan meningkatkan layanan pesan antar dan pengambilan mandiri (drive-thru)," ujarnya. 

Astrid Wijanarko, Assistant F&B Sales Manager JW Marriot, membenarkan. ”Langkah pembatasan itu berdampak pada anjloknya omzet, keputusan merumahkan SDM dalam jumlah besar, dan tak sedikit yang memilih tutup atau menjual usahanya, daripada bertahan," ungkapnya. 
Seorang juri sedang mencicipi cocktail buatan salah satu peserta. -JULIAN ROMADHON-

Hal itu selaras dengan data dari PHRI Jatim yang mencatat bahwa sepanjang 2020-2021, sekitar 146 hotel dan 31 restauran mengajukan tutup. Sebanyak 15 ribu karyawan dirumahkan, dan hampir 20 persen hotel berganti pemilik. 

Data lain mencatat bahwa kafe dan restoran non hotel terdampak dari sisi pendapatan yang melorot jauh hingga hanya 10-15 persen dibandingkan omzet sebelum pandemi. Namun setelah pembebasan jam buka dan jumlah pengunjung di awal 2022, omzet mulai merangkak naik sebesar 20-30 persen. ”Kini, pertumbuhan bidang industri perhotelan tumbuh 400 persen," terang Rumadhono.

Friendship sebagai merek minuman pendatang baru berupaya memberi kesempatan bagi para bartender untuk tumbuh dan dikenal secara internasional. ”Itulah alasan kami menggelar kompetisi pembuatan cocktail ini. Bartender seperti halnya juru masak, adalah representasi pahlawan di dunia F&B, tapi tidak seperti profesi juru masak  atau chef. Bartender masih kurang dirayakan keberadaannya,” ujar Hendry Wijaya, Trade & Marketing Manager PT Hardcorindo Semesta Jaya.

Maka bagi Hendry, sinergi dengan bartender dipandang sebagai langkah tepat untuk memperkenalkan Friendship sebagai produk lokal minuman kreasi anak bangsa yang 100 persen dibuat dari ekstraksi biji kopi arabika asli Indonesia. ”Friendship bisa membuat cita rasa blend antara vodka dan kopi. Cukup nikmat dan tidak sampai hangover. Karena kadar alkoholnya hanya 19,5 persen,” terangnya.
Dari kiri ke kanan; Astrid Widjanarko (Assistant F&B Sales Manager), Rumadhono Sumanto, S.H., M.H (Wakil ketua Bidang Hukum & Legal BPD PHRI Jatim), Hendry Wijaya, Trade & Marketing Manager Friendship dan moderator.-JULIAN ROMADHON-

Event kompetisi bartender di Surabaya tersebut merupakan event ketiga, setelah sebelumnya digelar di Bandung dan Yogyakarta. ”Kegiatan yang diselenggarakan tepat pada Hari Pahlawan ini merupakan kompetisi kreasi cocktail vodka kopi pertama di Indonesia dan bagian dari pencarian bartender-bartender terbaik. Siapa yang menang, akan menjadi duta Friendship,” tuturnya.

Setelah diselenggarakan di Surabaya, kompetisi tersebut akan dilangsungkan di beberapa kota di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, dan Jakarta. Misinya adalah mencari cocktail dengan ciri khas Indonesia. Baik dari bahan, rasa, maupun penampilan, seperti halnya Singapore dengan Singapore Sling-nya.

Friendship Indonesian Cocktail Competition 2022 tersebut juga menandai peluncuran kemasan baru. Awalnya, Friendship diedarkan dalam bentuk kemasan siap minum 180 ml. Hari itu, mereka meluncurkan kemasan eksklusif 700 ml. ”Semoga event ini bisa berkelanjutan, dan bibit-bibit bartender baru akan muncul,” pungkas Hendry. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas Nugraha)

Tags : #kompetisi
Kategori :