SURABAYA, HARIAN DISWAU - Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) kalah jauh dengan saudaranya di barat: JLLB. Pemkot memang memprioritaskan pembangunan di barat karena ada Piala Dunia U-20 yang digelar tahun depan. Kendati begitu, DPRD mendorong agar pembangunan bisa lebih merata. ”Lalu lintas di timur sudah parah. Coba lihat MERR ( middle east ring road ) saat pagi dan sore,” ujar Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono. Politikus PDIP itu meminta pemkot memasukkan anggaran proyek JLLT di APBD 2023 yang sedang dibahas di DPRD.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono ditemui di kediamannya di Rangkah.-Salman Muhiddin/Harian Disway- Baktiono sering mendapatkan aduan warga yang mengeluhkan kemacetan di Surabaya Timur. Bahkan, rekayasa lalu lintas yang diberlakukan dinas perhubungan (dishub) tidak mampu mengurai kemacetan, baik MERR maupun jalan protokol lainnya. ”Sudah waktunya JLLT dibangun, pembebasan lahan harus dimulai sekarang. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?” ujar anggota DPRD Surabaya lima periode itu. Baktiono kecewa ketika tidak ada anggaran pembebasan lahan itu di draf APBD 2023 bikinan pemkot. Perubahan masih sangat mungkin terjadi. Karena itu, ia meminta pemkot menghitung ulang anggaran belanjanya. Perlu ada peralihan agar pembebasan tanah JLLT bisa dimulai. Saat ini pemkot baru membangun sebagian kecil JLLT di dekat Jembatan Suramadu. Jalan arteri tersebut jadi akses masuk ke Lapangan Tembak Tambak Wedi yang sampai saat ini masih berstatus RS darurat Covid-19. (ADV)