IWANSJA Gunawan punya prinsip "bokek lebih baik daripada terhina." Owner Sunset Point Amed dan Mahagiri Resort, Bali, itu barangkali terinspirasi filsuf besar Mencius.
Dalam kitabnya, Mengzi (孟子), Mencius menyebutkan ciri-ciri orang yang berjiwa besar. Yakni, "Ketika kaya dan berkedudukan tinggi tidak mencemarkan diri; ketika miskin dan tidak punya jabatan tidak goyah pendirian; di bawah ancaman senjata pun tidak menggadaikan kehormatan" (富贵不能淫; 贫贱不能移; 威武不能屈fù guì bù néng yín; pín jiàn bù néng yí; wēi wǔ bù néng qū).
Tentu, bukan berarti Iwan antikemapanan. Ia percaya kalau, seperti ditegaskan Deng Xiaoping, "致富是光荣的" (zhì fù shì guāng róng de): menjadi kaya adalah mulia.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Wakil Sekretaris Umum PSMTI dr Yofine IA BMedSc: Bu Chi Xia Wen
Apalagi, filsuf agung Konfusius mengakui pula dalam kitab Lun Yu (论语) bahwa, "Kaya dan berkedudukan tinggi merupakan keinginan semua orang" (富与贵是人之所欲也 fù yǔ guì shì rén zhī suǒ yù yě).
Namun begitu, lanjut Konfusius, "Jika tidak dapat dicapai dengan jalan suci, janganlah ditempati" (不以其道得之, 不处也 bù yǐ qí dào dé zhī, bù chù yě).
Sebaliknya, masih menurut Konfusius, "Miskin dan berkedudukan rendah tidak diinginkan semua orang. Tapi, kalau tidak dapat dientaskan dengan jalan suci, janganlah dijauhi" (贫与贱是人之所恶也, 不以其道得之, 不去也 pín yǔ jiàn shì rén zhī suǒ è yě, bù yǐ qí dào dé zhī bù qù yě).
Sebab, Sang Buddha dalam syair 499 Theragāthā menegaskan, "Orang bijaksana tetap hidup bahkan bila ia harus kehilangan harta bendanya. Tetapi orang yang memiliki harta benda tanpa kebijaksanaan, ia tidak hidup bahkan pada saat ini" (jīvatevāpi sappañño api vittaparikkhayā, paññāya ca alābhena vittavāpi na jīvati). (*)