SETELAH absennya beberapa pemain penting bikin tim compang-camping, sekarang masalah jadi genting sehingga bikin Didier Deschamps pusing tujuh keliling.
Gelandang muda Prancis Eduardo Camavinga dapat serangan rasialisme di media sosial. Ia jadi korban serangan tersebut pascainsiden di sesi latihan Prancis yang berujung cederanya Christopher Nkunku.
Dalam sesi latihan terakhir tim jelang ke Qatar pada Selasa, 15 November 2022, terjadi benturan antara kedua pemain. Berdasar gerakan lambat dari video rekaman sesi latihan, Camavinga tidak memperlihatkan indikasi kesengajaan atas cederanya lutut kiri rekannya itu.
Dukungan pun membanjiri pemain kelahiran Angola tersebut.
Melalui akun Twitter resmi FFF, Les Bleus –sebutan timnas Prancis– menerbitkan pesan untuk membela gelandang Real Madrid tersebut dan menyesalkan pesan kasar dan rasis yang ditujukan kepadanya setelah tim asuhan Deschamps tersebut kehilangan Christopher Nkunku dari gerbong keberangkatan ke Qatar.
”Menyusul cedera Christopher Nkunku, Eduardo Camavinga menjadi sasaran pesan rasis di jejaring media sosial Prancis. FFF mengutuk serangan ini dengan cara terkuat dan mendukung Eduardo.”
Nkunku turut memberikan dukungan kepada Camavinga yang menjadi korban rasialisme pascacedera yang ia alami.
”Kemarin malam, setelah pemeriksaan medis, saya harus meninggalkan Les Bleus dan menyatakan kehilangan Piala Dunia. Sekarang saatnya untuk mulai bekerja dengan satu-satunya tujuan: untuk kembali lebih kuat. Sebuah pemikiran untuk rekan setim saya Eduardo Camavinga, ditarget secara tidak adil. Piala Dunia harus menjadi momen persatuan, bukan perpecahan. Terima kasih kepada semua staf dan rekan satu tim saya atas dukungan mereka. Aku akan menjadi pendukung pertamamu, buat kami bangga,” posting penyerang Leipzig itu melalui akun Instagram-nya.
Menurut L’Equipe, Camavinga telah datang menemui Nkunku di kamar hotelnya pada Selasa malam tepat sebelum ia pergi untuk kembali ke rumah orang tuanya. Eks pemain Rennes itu merasa tidak nyaman dan sedih dengan pukulan tersebut menjelang bergabung dengan tim untuk menuju Qatar.
Terparah, seseorang menanggapi video tayangan ulang duel tersebut dengan menyebut Camavinga yang masih sangat belia itu sebagai sale singe yang artinya monyet kotor.
FIFA telah membentuk layanan perlindungan media sosial. Fitur baru itu bertujuan melindungi pemain yang berlaga di Piala Dunia dari ujaran kebencian di media sosial untuk tetap konsentrasi pada pertandingan dan turnamen.
Menurut FIFA, layanan tersebut akan mencegah pemain melihat pesan ofensif ketika mereka menggunakan ponsel mereka di ruang ganti setelah pertandingan.
Kampanye tersebut tampaknya menjadi sangat penting setelah pelecehan rasisme yang diderita Camavinga di usianya yang masih sangat muda itu.
Terlepas dari kejadian tersebut, Les Bleus harus menjaga fokus Camavinga. Ia diproyeksikan menjadi suksesor N’Golo Kante dan Paul Pogba sebagai jenderal lapangan tengah Les Bleus di Qatar.
Pemain yang akan menjajal Piala Dunia perdananya itu digadang-gadang jadi kombinasi dari dua seniornya tersebut. Pemilik empat caps internasional tersebut mempunyai kualitas umpan dan tendangan jarak jauh yang akurat. Tak hanya itu, ia juga punya bekal atribut bertahan. Pemain bergelar juara Eropa itu gemar melakukan tackle dan tak ragu untuk melanggar lawan apabila dibutuhkan.