Termasuk evaluasi protokol pengunjung yang datang ke rumah dinas kepala daerah. ”Mungkin, karena yang masuk juga pelat merah, jadi mereka menganggap itu bagian dari pemerintahan. Mungkin, ke depan lebih ketat lagi,” ucapnya.
Ia juga akan berkoordinasi dengan Polri dan TNI. Itu dilakukan agar mendapat perbantuan personel dalam melakukan penjagaan di waktu rawan kejahatan.
”Umumnya sih, tingkat kejahatan itu terjadi di atas jam 12 malam. Seperti di rumah wali kota Blitar itu, perampokannya terjadi pukul 03.00. Saat itu, padahal, ada tiga petugas satpol PP yang melakukan penjagaan,” bebernya. (*)