SURABAYA, HARIAN DISWAY - Hari ini hari terakhir proses pencairan beasiswa pemuda tangguh di Surabaya. Dibagikan buku tabungan kepada penerima beasiswa. Dari kuota 25 ribu, Pemkot Surabaya cuma berhasil menyalurkan kepada 13 ribu siswa pada tahun ini.
Artinya, sebanyak 12 ribu jatah beasiswa belum terserap. Seretnya serapan kuota beasiswa ini karena problem klasik. Kendalanya sebatas teknis seperti ketidaklengkapan siswa menginput berkas.
Hal itu juga telah disoroti oleh DPRD Kota Surabaya. Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah memberi catatan khusus untuk evaluasi program tersebut. "Sosialisasi dan komunikasi tidak maksimal," kayanyi.
Dia juga menemukan banyak warga kota yang belum tahu informasi beasiswa pemuda tangguh. Sosialisasi yang terbatas pun menyebabkan kegagapan para pendaftar. Itu terbukti dari kesalahan yang seragam dialami mereka.
Selain berkas tidak lengkap, banyak yang menginput data ganda. Tentu kesalahan itu terbaca oleh sistem. Sehingga pendaftaran tak bisa diproses ke tahap berikutnya.
Termasuk pendaftar beasiswa mahasiswa. Tersisa 704 kuota yang belum terserap. Khusnul mendesak agar kuota itu segera dipenuhi. "Terutama sebelum dibuka pendaftaran perguruan tinggi agar mereka bisa lebih bersemangat," tandasnyi.
Pemkot sudah punya solusi. Program beasiswa ini tak lagi diurus oleh Disbudporapar mulai tahun depan. Tetapi langsung dikelola oleh bidang pemerintahan. Sebagaimana bantuan sosial lainnya
"Jadi saya minta pemkot berkoordinasi dengan Dispendik Jatim agar data beasiswa bagi pelajar SMA, SMK, dan sederajat bisa lebih detail lagi," jelas Khusnul. Dia pun mengusulkan agar kuota beasiswa disediakan untuk para pelajar di sekolah luar biasa (SLB). Mengingat masih banyak pelajar SLB yang masuk dalam kategori keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). (*)