WALAU bagaimanapun tertatih-tatihnya, manusia mesti terus memperjuangkan impiannya. Pasalnya, kata Osco Olfriady Letunggamu, "Hidup akan sangat membosankan jika dijalani dengan tanpa tujuan."
Mungkin ada orang yang, lantaran mengantongi beragam privilege, jalan menggapai mimpinya mulus-mulus saja. Namun, sebagian besar dari kita agaknya tidak bisa begitu: mesti berliku-liku dan naik-turun dulu.
Tak masalah. Sebab, "Sejatinya setiap kegagalan dapat diatasi dengan pola pikir yang benar," ujar Osco yang merupakan pengusaha pelabuhan, pertambangan, dan perkebunan sawit.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengusaha Hadi Prayitno: Lin Shi Bao Fo Jiao
Makanya, lanjut Osco, "Ketika gagal, kita harus diam merenungkan penyebabnya. Tapi, jangan terlalu lama. Karena kita harus reset kita punya pola pikir (mindset), sehingga bisa menghasilkan output yang lebih baik (new result) dari sebelumnya."
Osco barangkali terinspirasi oleh pepatah klasik yang disadur dari kisah dalam Shishuo Xinyu (世說新語), antologi cerpen masyhur yang dikompilasi Liu I-ching 劉義慶(403–444) selama pemerintahan dinasti Liu Song (420–479).
Di sana diceritakan tentang Chih-tun 支遁 (314-366), biksu yang sekaligus filsuf, yang bisa "标新立异" (biāo xīn lì yì), menyuguhkan kebaruan pemikiran yang sama sekali berbeda dengan yang lain, sehingga penjelasannya mengenai beragam hal dimengerti dan diterima banyak orang.
Intinya, bagi Osco, pola pikir memang tidak boleh tidak terus diperbarui, menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Tetapi, di waktu yang sama, tetap wajib hukumnya untuk menyelaraskan pola pikir kita dengan identitas kebudayaan kita sendiri. (*)