Saat Gol Salah Berhenti Mengalir…

Selasa 31-01-2023,04:30 WIB
Reporter : Max Wangge
Editor : Yusuf Ridho

LIVERPOOL, HARIAN DISWAY - Liverpool begitu buruk rupa musim ini. Sudah 19 kali bermain, The Reds hanya mampu meraup 29 poin. Konsekuensinya jelas. Liverpool terdampar di urutan kesembilan. Itulah posisi terburuk semenjak klub Merseyside itu ditangani Jurgen Klopp pada 2015. The Reds mencapai titik tengah musim menyusul hasil imbang 0-0 melawan Chelsea Sabtu lalu.

Secara alamiah, ada banyak poin pembicaraan, tetapi ada sedikit keraguan bahwa perjuangan klub terkait dengan penyerang bintang Mohamed Salah yang tidak mampu mencapai level tinggi sebelumnya musim ini menjadi salah satu titik persoalan.

Salah bermain 90 menit penuh di Anfield melawan The Blues. Ia tetap menempati posisi idealnya di sayap kanan. Hingga laga berakhir, Salah seperti ghosting. Menghilang. Itu laga Liga Premier keempatnya tanpa kontribusi gol untuk kali pertama dalam dua tahun. Pemain berusia 30 tahun itu pun tidak menampilkan performa terbaiknya sepanjang musim. 

 

Patah Hati Bersama Mesir

Bukan hanya hari Sabtu itu, sejak Piala Dunia atau bahkan musim ini, Salah terlihat sedikit kurang fit. Anda dapat berargumen bahwa orang Mesir itu bukanlah tujuannya yang biasa untuk meraih diri sendiri selama hampir setahun.

Momen penting dapat dikaitkan dengan final Piala Afrika Februari lalu. Sebelum berangkat ke kompetisi di Kamerun, Salah dalam kondisi bagus. Ia mencetak 23 gol dalam 26 laga di semua kompetisi selama paruh pertama musim.

Namun, ia patah hati saat bermain dengan Mesir. Negeri Piramida itu kalah di final melalui adu penalti saat melawan Senegal. Salah bahkan tidak mendapatkan kesempatan melakukan tendangan penalti. Lukanya makin lebar karena rekan setim di The Reds, Sadio Mane, mengonversi penalti kemenangan.

Tapi, jika itu tidak cukup buruk, sebulan kemudian Mesir melawan Senegal lagi. Lagi-lagi, keduanya harus menyelesaikan laga dengan adu penalti. Pemenangnya lolos ke Piala Dunia. 

Kali ini Salah kebagian melakukan tendangan penalti. Tetapi, ia gagal. Sekali lagi, Mane menendang penalti kemenangan untuk membatalkan keinginan Mesir. Senegal lolos ke Qatar.

Kembali ke Liverpool, Salah justru seperti orang yang terjun bebas. Selama sisa musim, Salah hanya mencetak 3 gol dari 15 pertandingan.

Meski jumlahnya sedikit meningkat musim ini, 17 gol dari 29 pertandingan, Salah tetap tidak terlihat berbahaya selama pertandingan.

 

 

BANYAK orang menilai Firmino juga sudah kehilangan daya pegasnya. Trio lini depan Liverpool yang sangat mematikan dalam empat tahun terakhir kini tinggal kenangan. Firmino sudah lewat. Mane hengkang ke Bayern Munich. Salah kehilangan daya magisnya. -The Transfer Travern-

Kategori :