Jalan-jalan di Kopenhagen, Kota Si Putri Duyung (1); Tak Besar, tapi Bikin Betah

Minggu 05-02-2023,08:34 WIB
Reporter : Sita S Phulpin
Editor : Heti Palestina Yunani

Juga ketika ke salah satu daerah favorit para wisatawan, Nyhavn. Tak jauh dari Istana Amelienborg. Meskipun nama Nyhavn berarti pelabuhan dagang baru, tapi kenyataannya, pelabuhan kuno ini dibangun pada abad 17.

Tepatnya pada tiga dasawarsa akhir di atas kanal yang digali oleh para narapidana Swedia pada zaman perang Denmark-Swedia. Jadi tetap relatif baru dibandingkan dengan Christianshvan.

Di sana ada pemandangan apik. Berupa rumah warna-warni di sepanjang kanal. Dulu itu rumah para pelaut. Juga berderet gedung aneka warna dan berbagai restoran serta kafe.
Saya di dekat patung HC Andersen yang bertengger di gedung balai kota Kopenhagen.--

Di sanalah, pada pertengahan abad ke-19 tinggal HC Andersen. Patungnya ada di sebelah gedung balai kota Kopenhagen. Siapa yang tak kenal pengarang dongeng anak-anak yang amat terkenal di seluruh dunia itu. 
Inilah patung putri duyung yang duduk manis di sebuah batu karang di pelabuhan Copenhague. Berada di samping area Kastellet dan taman W Churchill.--

Kisah anak itik buruk rupa, gadis penjual korek api, dan putri duyung kecil adalah sebagian karyanya. Kemasyuran kisah terakhir dikuatkan dengan keberadaan patung putri duyung di Pelabuhan Copenhague. Terletak di samping area Kastellet atau benteng Kopenhagen dan taman W Churchill.

Patung itu dibuat Edvard Erikson pada 1909 atas permintaan Carslberg, pengusaha pecinta seni. Digambarkan putri duyung duduk manis di batu karang. Berukuran 1,25 meter. Terbuat dari perunggu. Karena itulah Kopenhagen sering dikenal sebagai Kota Si Putri Duyung. (Oleh Sita S Phulpin: Freelancer pendamping grup wisata dan penerjemah, tinggal di Conflans-Sainte-Honorine)

Indeks: Kebiasaan olahraga masyarakat Kopenhagen di musim dingin, baca selanjutnya...

Kategori :