Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2023 Afida Salsabila Azzahra: Maju Bersama Restu Almarhum Ibu

Selasa 07-02-2023,12:17 WIB
Reporter : Ilal Muthoharoh
Editor : Heti Palestina Yunani

Pada 10 Februari 2023 nanti, Grand Final Puteri Indonesia Jawa Timur 2023 akan digelar di Hotel Novotel  Samator Surabaya. Afida Salsabila Azzahra, pemudi asal Kota Proklamator, Blitar ini adalah salah seorang 12 finalis. Bagaimana persiapannya?

 

Puan kelahiran 5 September 2001 ini memulai karier di dunia modelling sejak duduk di bangku SMP. Saat SMA, dia memberanikan diri untuk mengikuti ajang pertamanya, Gus dan Jeng Kabupaten Blitar. Tak disangka, dia berhasil terpilih menjadi Duta Wisata Jeng Kabupaten Blitar 2017 dalam usia 16 tahun.

 

Prestasinya itu berlanjut ke kancah yang lebih besar. Menjadi juara Putri Pariwisata Nusantara 2021. Bidang lain pun dirambahnya, e ntrepreneurship. Ketertarikannya itu terdorong karena prihatin sulitnya mencari pekerjaan dan hak-hak pekerja. Dia berharap peranannya dapat mengedukasi masyarakat agar dapat berdaya secara mandiri.

 

Apalagi sejak menjadi Duta Entrepreneur Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022. "Aku mengadakan pelatihan dan pembinaan lewat banyak kerja sama. Kami memberikan pelatihan supaya masyarakat mempunyai keterampilan. Sehingga jika suatu hari gaji dari pekerjaan yang mereka miliki tidak cukup, mereka punya skill lain untuk mendapatkan tambahan," jelasnya. 

 

Di balik prestasinya itu, bukan tak ada kegagalan yang dia terima. Tapi itu dianggapnya sebagai proses dalam pembelajaran yang harus ditempuh. Afida tak segan untuk bertanya dan belajar kepada orang lain karena menurutnya itu adalah sebuah ilmu yang bisa dipelajari. "Ketika kita gagal, kita harus mencoba lagi. Aku orangnya ga pernah malu buat nanya kepada orang lain. Karena pengalaman orang adalah guru yang bisa membuat kita menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.

Tak hanya tentang kegagalan, Afida harus berdamai dengan kesedihan. Kepergian ibunda yang amat dia sayangi juga menjadi momen-momen tersulit dalam hidupnya. Bagi Afida, orang tua dan keluarga adalah support system terbesar Afida. Karena itu sebelum berangkat mengikuti kompetisi, Afida selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi makam ibunya. Untuk meminta restu dan doa. 

Sambil menempuh tingkat akhir Universitas Brawijaya, Afida menjadi model freelance di akhir pekan. Kesibukan yang dijalaninya itu membuatnya harus pintar-pintar mengatur waktu. Dia terbiasa mempunyai to-do list yang harus dipenuhi setiap harinya. Menjaga kesehatan fisik dan mental juga menjadi perhatiannya. Tentu tak mudah bagi Afida untuk melangkah. Tetapi tak ada kata menyerah. 

"Dalam setiap usaha pasti seperti merasa ' kok capek banget ya, gimana, aku bisa enggak'. Tapi ya sudah, kita jalanin, kita berusaha semaksimal mungkin. Rezeki sudah ada yang mengatur. Takdir kita sudah ada yang mengatur," tuturnya, mantap.

Sebagai pemudi, Afida menuturkan harapannya untuk anak-anak muda. "Fokuslah kepada diri sendiri. Jangan memberatkan pandangan orang lain pada apa yang kita lakukan. Lakukan yang terbaik. Jangan lupa menebar kebajikan di sekitar. We are the young generation, we are not just agents of change but also leaders of change ," tegasnya. (Ilal Muthoharoh)

Tags :
Kategori :

Terkait