Endemi, Vaksin Covid-19 Rp 100 Ribu

Sabtu 11-02-2023,11:45 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY- RENCANA vaksin berbayar makin menguat. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berencana memasang tarif untuk vaksin booster Covid-19. Yakni, Rp 100 ribu sekali suntik.

Artinya, masyarakat tak lagi bisa mendapat suntikan vaksin gratis. Sebagaimana dua tahun belakangan di seluruh fasilitas layanan kesehatan maupun gerai vaksinasi. Rencana itu segera ditetapkan begitu pandemi Covid-19 sudah menjadi endemi.

”Harusnya ini pun bisa di-cover oleh masyarakat secara independen. Tiap enam bulan sekali kan suatu angka yang masih make sense,” kata Budi dalam raker bersama Komisi IX DPR RI. Vaksin itu bisa dibeli di berbagai tempat. Mulai apotek hingga rumah sakit.

Skema aturannya tengah disusun. Hampir sama dengan akses pemeriksaan Covid-19 seperti tes antigen dan PCR. Namun, ada pengecualian. 

Masyarakat kurang mampu tetap akan ditanggung negara. Yakni, melalui mekanisme penerima bantuan iuran (PBI). ”Nanti begitu transisinya selesai. Karena harga vaksin ini di bawah Rp 100 ribu lah, belum pakai ongkos,” terangnya.

Rencana itu sebetulnya muncul sejak akhir tahun lalu. Tepat sejak Presiden Joko Widodo mencabut kebijakan PPKM. Juga, didukung UU Nomor 2 Tahun 2020 tentang batasan defisit anggaran hingga TA 2022. 

Pada APBD 2023, anggaran Kemenkes pun sudah dipangkas lebih dari separuh. Yang sebelumnya Rp 178,7 triliun menjadi hanya Rp 85,5 triliun pada 2023. Dalam anggaran terbaru itu, Kemenkes tidak lagi memasukkan rencana pembelian vaksin, insentif tenaga kesehatan, hingga klaim biaya pengobatan pasien Covid-19.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, rencana vaksin Covid-19 berbayar itu masih dibahas. Vaksinasi berbayar tersebut juga bisa menjadi pilihan bagi masyarakat. 

Saat ini vaksinasi booster juga masih digratiskan untuk semua masyarakat. ”Untuk vaksinasi berbayar, masih terus dikaji dan sifatnya vaksinasi pilihan. Diterapkan paling cepat ketika sudah selesai transisi,” katanyi saat dihubungi, Jumat, 10 Februari 2023. 

Nadia pun memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 booster kedua untuk masyarakat. Dengan mengutamakan vaksin produksi dalam negeri. 

Serta menambah indikasi penggunaan vaksin produksi dalam negeri untuk anak, remaja, dan booster heterolog. Pemerintah akan lebih agresif melakukan sosialisasi mengenai protokol kesehatan, vaksinasi, serta varian baru Covid-19.

Kini vaksin InaVac produk kebangaan para peneliti Universitas Airlangga juga mulai didistribusikan ke masyarakat. Tahun lalu sudah diproduksi 5 juta dosis. Disebar ke berbagai wilayah seperti Jawa Timur, Papua, dan Aceh.

Mekanisme pendistribusian itu harus disesuaikan dengan aturan Kemenkes. Penyalurannya ke pemerintah provinsi terlebih dulu. Baru didrop ke rumah sakit hingga puskesmas di tempat masing-masing.

Awal tahun ini, Kemenkes menambah pembelian vaksin InaVac sebesar 20 juta dosis. Khusus penggunaan dalam negeri. Kini tengah proses produksi oleh PT Biotis. Selain itu, akan disiapkan untuk ekspor ke negara-negara yang membutuhkan.

Para tim peneliti InaVac pun masih akan melanjutkan penelitian. Yakni, agar penggunaan InaVac tak hanya untuk kalangan remaja dan dewasa. Tetapi, juga meluas ke anak-anak dan remaja.

Kategori :

Terkait

Sabtu 11-02-2023,11:45 WIB

Endemi, Vaksin Covid-19 Rp 100 Ribu