SURABAYA, HARIAN DISWAY - Laga Persebaya melawan PSM di Gelora Joko Samudro kabarnya bakal menjadi laga kandang terakhir Green Force di Surabaya Raya. Perizinan manjadi pengganjal karena laga kandang selanjutnya dianggap berisiko tinggi.
“Itu bisa terjadi karena gini, untuk yang laga lawan Arema, sepertinya kita hampir pasti main di luar pulau,” ujar Manajer Persebaya Yahya Alkatiri.
Hal tersebut tampaknya bakal berlanjut di laga kandang berikutnya. Usai Arema, Persebaya bakal menjamu Persib dan Persija Jakarta.
“Itu semua kemungkinan tidak bisa (di Surabaya Raya) karena high risk (risiko tinggi),” kata Yahya.
Aksi akrobatik Paulo Victor saat mencetak gol penentu saat Persebaya menang 2-1 atas Bhayangkara FC, 23 Januari 2023 di Gelora Joko Samudro Gresik. -Persebaya-
JUGA:Lanjutan Sidang Kanjuruhan: Kisah Mencekam Persebaya usai Laga
Sejak awal tahun, Persebaya bermarkas di Gelora Joko Samudro Gresik. Markas utama Persebaya, Gelora Bung Tomo disiapkan untuk Piala Dunia U-20 yang digelar 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Namun opsi menetap di Gelora Joko Samudro tak bisa berlangsung lama. Terlalu berisiko menggelar big match di stadion yang dibangun era Bupati Sambari itu.
Di sisi lain, GBT belum boleh digunakan karena perizinan. Lapangan disiapkan untuk Piala Dunia U-20.
“Sebenarnya polisi memberikan izin, tapi pihak Kementerian PUPR belum berikan izin. Informasi dari Direktur LIB, itu dikarenakan masalah rumput," lanjutnya.
Kemungkinan besar, laga melawan PSM besok adalah laga kandang terakhir di Gresik. Namun, belum ada informasi terkait home base Persebaya yang baru.
“Semoga ada solusi segera semuanya. Yang jelas, Persebaya mencari solusi terbaik,” lanjut manajer tim EPA Persebaya 2019 itu. (Salman Muhiddin)