MAKASSAR, HARIAN DISWAY - Kedok Haerul (30) yang selalu mengaku sebagai anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan terbongkar. Semuanya terang benderang saat istrinya, Marniati datang ke Polda Sulsel untuk menanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri milik suaminya.
Namun naasnya, hasilnya nihil. Tidak ada nama Haerul dalam daftar anggota Polri.
Niat Marniati untuk mengecek keabsahan identitas suami di Polda Sulsel dilandasi oleh kecurigaan. Haerul jarang pulang ke rumah.
Ia juga ingin mengetahui posisi suaminya saat bertugas beserta gaji pokoknya. Pun ketika mereka menikah, tidak ada upacara pernikahan selayaknya dilakukan seperti pedang pora. Bahkan, dia juga tidak pernah mengikuti kegiatan Bhayangkari.
Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS mengatakan bahwa Haerul ditangkap oleh personel Brimob Batalyon A Polda Sulsel setelah menerima laporan dari warga.
“Terbongkarnya penyamaran HR, setelah istrinya curiga dengan gerak gerik suaminya yang tidak bertindak layaknya seorang anggota Polri. Sehingga datang ke markas Brimob untuk menanyakan dan memastikan HR anggota Brimob atau bukan," ungkapnya.
Haerul diketahui telah menjadi Brimob gadungan sejak tahun 2018 lalu. "Motif penyamaran Haerul mengaku sebagai anggota Polri hanya ingin untuk disegani dan ditakuti oleh beberapa anggota keluarganya yang nakal," kata Kabag Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando.
Meskipun begitu, menurut laporan, Haerul juga kerap sering ikut dalam penggerebekan dan penangkapan bersama anggota Polsek Tamalate.
Rutinitas Haerul untuk selalu keluar malam dengan alasan untuk pergi penangkapan tidaklah menaruh curiga keluargadan tetangganya. Oleh karena itulah, masyarakat sekitar percaya bahwa ia merupakan anggota polisi asli. (Angga Ardiyansyah)