SURABAYA, HARIAN DISWAY - KONI Jawa Timur (Jatim) berencana menghentikan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda). Dengan alasan dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak cukup untuk menggulirkan program ini. Imbasnya, persiapan Jatim menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 terancam berantakan.
KONI Jatim mengeluhkan minimnya dana yang dikucurkan oleh Pemprov, yakni Rp55 miliar. Menurut KONI Jatim, jumlah ini membuat mereka kesulitan untuk menjalankan Puslatda berbasis sport science. Ditambah lagi tahun 2023 ini marak digelar kualifikasi PON.
Selain itu, KONI Jatim membandingkan kucuran dana dari daerah lain. DKI Jakarta, misalnya. KONI setempat menerima suntikan dana sebesar Rp270 miliar. Sedangkan KONI Jawa Barat (Jabar) mendapatkan dana Rp90 miliar untuk tahun 2023.
"Puslatda kami jadwalkan sampai berakhirnya pra-PON, sekitar September mendatang. Anggaran kami sangat terbatas. Sehingga tidak cukup untuk diteruskan sampai akhir 2023," terang Kabid Binpres KONI Jatim Dudi Harjantoro.
KONI Jatim pun merengek untuk meminta tambahan ke Pemprov Jatim. Mereka berharap ada dana segar melalui proses Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Kabarnya, KONI Jatim memang akan mendapat tambahan dana. Namun uang itu untuk melaksanakan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII 2023.
Selain menggulirkan wacana penghentian Puslatda, KONI Jatim mengusung rencana untuk membatasi jumlah atlet yang diberangkatkan ke PON XXI 2024. Rencananya, hanya peraih emas atau peringkat pertama di pra-PON saja akan diboyong ke Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
"Namun jika ada tambahan tapi tidak siginifikan, kami sertakan peraih perak. Namun kalau dananya cukup, kami sertakan peraih perunggu," sebut Dudi. (*)