Mudik Transformatif

Selasa 02-05-2023,11:11 WIB
Reporter : Arif Afandi

Dus, mudik menjadi sesuatu yang fun. Sesuatu yang lucu-lucuan. Terkadang receh. Atau sesuatu yang simpel-simpel. Seperti cara berpikir generasi sekarang. Lebih rasional. Yang emosional. Boleh jadi masih ada nilai emosionalnya. Tapi, itu dikemas dalam peristiwa yang terkesan receh dan menyenangkan. Mudik yang mengasyikkan.

Transformasi mudik ini tidak harus ditanggapi dengan perspektif agama sebagai keyakinan. Mudik Lebaran dan halalbihalal harus dilihat sebagai peristiwa sosiologis. Sebagai ekspresi dari realitas keberagamaan. Menjadi bagian dari tafsir akan keyakinan atau teks dalam agama. 

Sehingga menjadikan agama dan beragama sebagai sesuatu yang mengasyikkan. Bukan yang menegangkan. Apalagi, sampai menimbulkan konflik yang berkepanjangan. (*)

 

Kategori :