Mendengar itu saya langsung teringat kurma yang barusan dimakan teman saya. "Mas, pangapunten. Tadi kurmanya beli atau ambil yang gratisan?”
“Yang gratisan, Mas. Halal kata penjualnya,” jawab teman saya.
"Halal itu kalau makan di kebun kurma, Mas. Kalau dibawa pulang jadi haram. Itu yang bikin giginya tiba-tiba cenut-cenut,” kata saya mengingatkan.
"Astaghfirullah, iya Mas. Tadi kebawa beberapa di kantong dan sudah saya makan di perjalanan tadi,” ucapnya sedikit panik.
"Sudah gini aja, Mas. Sampai hotel nanti segera ke masjid. Salat 2 rakaat kemudian mohon ampun atas kekhilafan tadi. Sekalian nunggu salat Duhur. Semoga sakitnya segera hilang.”
Begitu bus sampai di depan hotel, ia segera ke Masjid Nabawi. Padahal waktu duhur masih satu jam lagi. Setengah jam kemudian ada telepon dari teman saya itu. ”Mas, ajaib. Sakit giginya tiba-tiba hilang. Padahal saya belum minum obat apa-apa. Hanya ngikuti saran njenengan.” (Bersambung)