QATAR adalah negeri idaman. Setidaknya, idaman peserta yang mengikuti kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Nantinya 11 juara grup dan 4 runner-up terbaik bergabung dengan tuan rumah Qatar. Pesertanya genap jadi 16 negara.
Indonesia diharapkan menjadi 1 di antara 11 juara grup itu. Harapan tersebut bahkan sudah di depan mata. Indonesia yang kini memimpin grup K karena unggul selisih lima gol atas Turkmenistan hanya butuh hasil seri untuk mendapatkan keabsahan tersebut.
Karena itu, pertemuan melawan Turkmenistan di Stadion Manahan, Solo, hari ini, 12 September 2023, pukul 20.00 WIB adalah duel pemungkas. Pemenangnya berhak terbang ke negeri idaman itu tahun depan sebagai 1 di antara 15 peserta putaran final.
Dari perspektif data head-to-head, Indonesia U-23 tidak pernah menang dari dua kali pertemuan dengan Turkmenistan U-23 pada 23 Februari 2011 di putaran kualifikasi Olimpiade. Indonesia kalah 1-3 di leg pertama. Lalu, kalah lagi 0-1 di leg kedua pada 9 Maret 2011.
Namun, itu data satu dasawarsa lalu. Ketika itu kondisi sepak bola Indonesia masih berada di zaman ”kegelapan”. Kini, di bawah kendali Erik Thohir, sepak bola Indonesia maju pesat.
BACA JUGA:Tiki-taka Green Force
Membantai Taiwan 9-0 pada akhir pekan lalu adalah bukti paling sahih Indonesia kini sudah mereformasi kekuatan sepak bolanya. Turkmenistan juga sudah melindas Taiwan 4-0. Karena itu, duel maut Indonesia versus Turkmenistan menjadi momen penentu.
Pelatih timans Shin Tae-yong tentu sudah menakar kekuatan lawan. Terbaru, pelatih asal Korea Selatan berusia 52 tahun itu sudah menyebutkan satu nama yang paling berbahaya. Kata eks pelatih timnas Korsel itu, Turkmenistan punya satu orang pemain yang berbahaya. Pemain bernomor punggung 11. Shamammed Hidyrow namanya. Ia mengukir hat-trick saat melawan Taiwan.
Indonesia jelas sudah menemukan polanya. Pelatih mana pun jelas akan mempertahankan the winning team, apalagi menang dengan skor sangat mencolok.
Karena itu, sepertinya Shin Tae-yong tidak akan melakukan perubahan formasi. Ernando Ari akan tetap berada di bawah mistar gawang. Elkan Baggot kembali berduet dengan kapten tim Rizky Ridho di jantung pertahanan Indonesia. Wakil kapten Pratama Arhan tetap mengisi bek kiri dengan Ilham Rio Fahmi di bek kanan.
BINTANG timnas Marselino Ferdinan kembali menjadi andalan Indonesia U-23. Saat berlaga melawan Taiwan, 9 September 2023, Marselino menciptakan dua gol dan satu assist. Kini Indonesia menunggu aksi mantan bintang Persebaya Surabaya itu beraksi melawan Turk--
Lini tengah Indonesia diisi Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Arkhan Fikri, dan Witan Sulaeman. Sosok Arkhan Fikri sebagai gelandang box-to-box yang ada di mana-mana saat melawan Taiwan jelas sulit digeser sosok mana pun, termasuk Alfeandra Dewangga.
Di depan, Rafael Struick menemani Ramadhan Sananta. Keduanya perlu lebih klinis agar tidak membuang-buang peluang. Saat melawan Taiwan, misalnya, beberapa kali Sananta membuang peluang.
Di atas kertas, Indonesia sangat berpeluang memenangkan pertandingan. Indikasi itu terlihat dari laga Turkmenistan saat melawan Taiwan. Indonesia perlu menempatkan duet Struick dan Sananta untuk terus memberikan tekanan kepada lini belakang Turkmenistan. Itu karena kiper lawan punya ”hobi” bermain dengan bahaya di kotak penaltinya sendiri. Beberapa kali, pemain Taiwan nyaris bisa merebut bola dari kaki kiper Turkmenistan.
Kita berharap agar trio Marselino, Ivar Jenner, dan Arkhan Fikri tampil lebih presisi lagi bila dibandingkan dengan saat melawan Taiwan. Tentu saja kemistrinya akan makin menonjol karena makin sering main bersama.