Prabowo Subianto Sampaikan Kutipan Imperium Ottoman di Mukernas MUI

Minggu 03-12-2023,13:37 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyampaikan pandangannya terkait hubungan antara kemakmuran sebuah negara dengan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya.

Hal ini disampaikannya dalam acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, pada Sabtu, 2 Desember 2023, malam.

Prabowo Subianto menekankan bahwa suatu negara tidak mungkin mencapai tingkat kemakmuran yang optimal jika rakyatnya tidak merasakan kesejahteraan dan kebahagiaan.

Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan, "Kita tidak mungkin mencapai kemakmuran kalau rakyat tidak bahagia dan sejahtera. Tidak ada rakyat yang bahagia dan sejahtera tanpa pemerintah yang bersih dan adil," ucap ketum Gerindra itu.

Mengutip ajaran dari Imperium Ottoman, Prabowo mengungkapkan keberadaan sebuah akademi khusus bagi calon pemimpin yang diajarkan mengenai kepemimpinan dan filosofi penting.

"Tidak ada negara tanpa tentara yang kuat. Tidak ada tentara yang kuat tanpa uang. Tidak ada uang tanpa kemakmuran. Tidak ada kemakmuran tanpa rakyat yang bahagia dan sejahtera," lanjutnya.

BACA JUGA:Prabowo Disambut Histeris di Benteng Speelwijk dan Masjid Agung Banten Lama

BACA JUGA:Kunjungi Ponpes Cipasung, Prabowo Disambut Hadroh Hingga Syi'ir Khusus

Prabowo menekankan pentingnya kepemimpinan yang adil dan bersih sebagai kunci untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.


Prabowo di Mukernas MUI: Kemakmuran Harus Dibangun atas Kesejahteraan Rakyat.-TKN Prabowo-Gibran-

Ia memperingatkan para calon pemimpin Indonesia untuk memimpin negara ini dengan penuh tanggung jawab dan keadilan.

"Siapa pun yang mau maju, siapa pun yang mau menawarkan diri dan minta mandat kepada rakyat Indonesia, marilah kita membangun negara yang adil, rakyatnya bahagia, kita bisa mencapai kemakmuran," ujar Prabowo.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dengan mencapai kemakmuran, negara akan menjadi kuat dan tidak dapat diinjak-injak oleh kekuatan eksternal.

"Dengan kemakmuran, kita kuat. Dengan kita kuat, kita tidak bisa diinjak-injak, ditindas oleh kekuatan-kekuatan lain, karena yang lemah pasti diinjak-injak. Yang lemah, pasti dilindas, ini hukum peradaban manusia," ujarnya. (*)

Kategori :