HARIAN DISWAY - Masalah cedera perlu penanganan khusus. Tak bisa sembarangan. Terkait permasalahan seputar cedera itu, ada pendapat dr Budiyono dan fisioterapis olahraga Asep Aziz Muslim. Meliputi pencegahan dan penanganannya.
Bahkan Asep sekaligus mempraktikkan caranya. Sebab tak hanya atlet yang rentan cedera. Orang biasa, bahkan pekerja pun dapat mengalami cedera.
Dalam talkshow seputar hidup sehat, dr Budiyono mengungkapkan masalah yang dialami pekerja ada tiga hal. "Paling sering adalah stres, anxiety, dan depresi," katanya, dalam acara yang berlangsung pada 6 Desember 2023 di Klinik Intibios Surabaya.
Itu disebabkan oleh tekanan dan beban tugas para pekerja yang sering kali menyita tenaga dan pikiran.
Aktivitas fisik yang monoton, jarang bergerak hanya menghadap laptop atau komputer, membuat para pekerja mengalami masalah musculosketal. Yakni pinggang terasa capek, rasa sakit pada leher, dan semacamnya.
Dr Budiyono dalam talkshow tentang kesehatan fisik di Klinik Intibios Surabaya. -Majalyn Nadiranisa R/HARIAN DISWAY-
Selanjutnya, penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan. Seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi.
"Apa yang harus dilakukan? Untuk mencegahnya, minimal berolahragalah dalam waktu 30 menit sehari," ujarnya. Lebih baik jika dilanjutkan dengan melakukan screening dan fisioterapi.
BACA JUGA: Norman Lear Akhiri Hidup di Usia 101 karena Sebab Alamiah
Senada dengan dr Budiyono, Asep menyatakan bahwa olahraga dapat menghilangkan stres. "Jika mengalami cedera, jangan sampai self-diagnostic. Itu berbahaya, karena kita tidak tahu sejauh mana cedera yang dialami, dan efeknya bagi tubuh," ungkapnya.
Mindset kebanyakan orang, jika mengalami cedera, seperti terkilir atau keseleo, pasti larinya ke tukang urut. Padahal tidak semua bisa diselesaikan dengan urut.
"Misalnya jika otu adalah otot robek. Kalau diurut malah bisa semakin robek. Adanya osteoporosis, jika dipijat, tulang bisa patah," terangnya.
Ia pun mengajak para pengunjung, yang sebagian besar pekerja, untuk melakukan gerakan duduk-berdiri. Dilanjutkan dengan menyentuh telapak kaki dengan jari tangan.
Mengikuti panduan Asep Aziz Muslim, peserta talkshow melakukan gerakan mendorong untuk memperkuat fisik kaki. -Majalyn Nadiranisa/HARIAN DISWAY-
Ia melakukan gerakan meletakkan dua telapak tangan di paha kanan dan kiri, lalu melakukan dorongan. Sehingga paha menahan dorongan kedua tangan itu.
Lantas, ia sedikit berjongkok, lalu berdiri. "Setelah gerakan ini, coba disentuh kakinya dengan jari tangan sambil menunduk," ungkapnya. Tak disangka, jangkauan jari tangan dan proses membungkuk lebih maksimal dari sebelumnya.
Yang tadinya tak bisa terjangkau, setelah melakukan gerakan berulang, jadi bisa tersangkau. "Itu semacam pelemasan bagi tubuh dan otot kita. Meski, tak semua bisa menyentuh ujung jari kaki dengan tangan. Karena kondisi dan bentuk tubuh setiap orang berbeda," ungkapnya.