SEMARANG, HARIAN DISWAY – Panen raya menjadi bukti komitmen Bank BJB dalam mendukung sektor pertanian melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kamis (25/1) lalu acara berlangsung di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Panen raya bersama PT Kelola Agro Makmur itu disaksikan jajaran petinggi Bank BJB. Mereka adalah Direktur Komersial dan UMKM Nancy Adistyasari, Pemimpin Divisi Kredit UMKM Denny Mulyadi, dan CEO Regional V Jadi Kusmaryadi. Jajaran manajemen perusahaan yang berkantor pusat di Temanggung itu juga hadir bersama para petani mitra binaannya.
“Ini bukti bahwa dukungan pembiayaan yang kami berikan melalui skema KUR bisa meningkatkan produktivitas,” papar Nancy. Dia menambahkan bahwa penyaluran KUR tersebut merupakan bentuk nyata dukungan Bank BJB terhadap program pemerintah. Khususnya dalam memulihkan perekonomian nasional di sektor pertanian.
Penyaluran kredit melalui pola kemitraan, menurut Nancy, juga lebih menguntungkan bagi petani karena ada jaminan pasar yang jelas dengan harga yang lebih baik. “Bank BJB akan terus mendukung sektor pertanian di berbagai daerah, termasuk di wilayah Jawa Tengah,” ucap Nancy.
Bank BJB, ditegaskan Nancy, akan terus mengembangkan pelayanannya agar lebih banyak lagi masyarakat di wilayah Semarang dan sekitarnya yang dapat menjangkau produk dan jasa layanannya. “Kerja sama dan dukungan pembiayaan yang sudah berjalan juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang tentang produk dan jasa keuangan Bank BJB,” urainya.
Secara umum, panen raya bertujuan memperkuat posisi edamame sebagai komoditas unggulan. Selama ini, potensi edamame di Jawa Tengah masih belum tergarap optimal. Karena itu, Bank BJB melalui program kemitraan untuk para petani berusaha memaksimalkan potensi tersebut. Bank BJB menjadi jembatan untuk memudahkan para petani mendapatkan offtaker atau pembeli siaga sehingga produknya dapat langsung terserap pasar.
Hingga 31 Desember 2023, Bank BJB telah menyalurkan KUR dengan skema pola kemitraan kepada kurang lebih 11.804 debitur. Total penyalurannya sebesar Rp1,9 triliun. Itu termasuk kepada 250 petani mitra binaan PT Kelola Agro Makmur yang sejak 2016 serius menggarap pasar edamame, baik impor maupun ekspor. (*)