SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dibuka sejak Selasa, 7 Februari 2024, G Coffee and Pastries melengkapi fasilitas di G Suites Hotel, Gubeng, Surabaya. Tempat kongko baru itu berada tak jauh dari lobi utama. Tepatnya di ruangan bernama The Gardener.
Menurut General Manager G Suites Hotel Ardi Putra Setiawan, keberadaan kafe baru itu ingin mengikuti pertumbuhan market pada tahun ini. “Karena itu kami hadir dengan inovasi coffee shop bernuansa baru. Menyajikan banyak sekali varian menu coffee dan pastries,” kata Ardi.
BACA JUGA: Ada 6 Kafe Estetik di Surabaya yang Bikin Anda Betah Nongkrong
Mengapa pastry? Dijelaskan Ardi, pastry berasal dari bahasa Prancis patisserie yang berarti kue. Berbeda dari bakery yang bertekstur empuk dan berserat, pastry memiliki tekstur garing, sedikit lembut, berlapis-lapis, dan renyah.
Nah, makanan khas Eropa ini biasa disajikan secara eksklusif di tempat-tempat tertentu. Termasuk di kafe tersebut. “Aneka pastries kami dibuat dengan bahan yang berkualitas dan adonan yang lembut agar menciptakan penampilan yang sangat menarik,” jelasnya.
Yang ingin kongko santai atau serius sambil bekerja bisa menghabiskan waktu dari jam 11 siang sampai 10 malam. Telah tersedia beragam menu makanan dan minuman dengan harga yang affordable. Sekitar Rp 15-35 ribu saja. Sangat terjangkau kantong semua orang, bukan.
Deretan menu pastry itu ada croissant, cromboloni, cronigiri, quiche beef, dessert cup, choux au craquelin, mini roll cake deep variety, mini dome cake glaze, dan cake glaze. Sementara minumannya, terdapat americano, italian coffee, hazelso coffee, dark choco magnum, matchacih, caraso coffee, mochatto, dan aneka teh.
Saat grand launching, tamu disuguhi cromboloni dan cronigiri. Belum termasuk sejumlah pastries yang lezat. “Cromboloni adalah pastry berbentuk bola atau donat kecil yang digoreng hingga kecokelatan dan disajikan dengan lumeran rasa seperti cokelat atau matcha. Cronigiri adalah cromboloni yang berbentuk segitiga seperti onigiri,” kata Ardi.
Sayang kedua pastry ini terasa sangat manis di mulut. Lumerannya memenuhi area bibir. Tapi rasanya oke. Crunchy dan lembut di dalam. Para tamu bisa memadukannya dengan berbagai minuman. Cromboloni yang manis mungkin bisa dinetralisasi oleh pahitnya espresso dari hazelso coffee.
Jika diamati, pencahayaan di kafe yang berada di taman ini terasa minim. Ornamen rumput sintetis menutupi langit-langit sehingga menimbulkan kesan gelap. Sebetulnya ada rangkaian lampu yang menghiasi langit-langit, tetapi sinarnya remang-remang. Satu-dua lampion menggantung di atas untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
Sementara dinding di sisi kiri dan kanan dicat berwana pink cerah tampak kontras dengan langit-langit gelap itu. Belum lagi ditambah kontrasnya cahaya matahari di sisi kanan kafe.
Saat grand launching yang ditandai dengan pemotongan tumpeng, tamu disuguhi cromboloni dan cronigiri. Belum termasuk sejumlah pastries yang lezat. -M Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
Suasana minimalis ala-ala pesta minum teh di taman khas Eropa mestinya sudah cukup memberikan kesan mewah dalam menikmati pastry. Namun, dekorasinya terasa tidak matching dengan segala menu pastries.
Belum lagi dengan dinding-dinding merah muda itu dihiasi gambar daun monstera yang sebenarnya identik dengan gaya tropis. Ada juga sekumpulan gambar love. Sebagai penambah unsur garden, terdapat rangkaian bunga mawar sintetis di bagian kaca kafe yang mengarah ke depan hotel. Terdapat tulisan “I Love You” itu tampak old fashioned.
Di bagian luar, nuansa garden tampak lebih aesthetic. Ada kursi-kursi tinggi dan pendek di sana. Sisi dinding kaca dipercantik oleh deretan bambu-bambu kering dari bunga sintetis dan sulur-sulur daun. Para tamu bisa mendapatkan spot foto yang Instagrammable di sini. Terlebih, sinar matahari masuk dengan intensitas yang cukup.
Satu lagi, sarana drive thru. Tapi kurang efektif. Sebab drive thru berupa podium di depan lobi yang dijaga oleh satu pelayan yang harus bolak-balik dari mobil tamu ke kafe untuk menyelesaikan pesanan dan pembayaran.