Menurutnya, pohon durian adalah salah satu tanaman paling sensitif. Kebanyakan air akan rusak. Kekurangan air juga rusak. Pupuknya juga komposisinya harus sesuai. Kondisi pH tanah juga harus selalu bagus. “Itu ketika ingin mendapat hasil yang maksimal. Ilmu ini yang baru saya dapat di seminar ini,” tambahnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan Lilik Widji Asri mengatakan, selain masalah hama yang menimpa petani durian di kabupaten itu, permasalahan lain yang juga dihadapi oleh sebagian besar petani durian di Pasuruan adalah masalah irigasi.
Dr Siti Nordahliawate dari Associate Profesor Universitas Malaysia Terengganu memaparkan materi Penyakit Kanaker Durian dan Perawatannya di hadapan peserta seminar Durian Exclusive Talk di Atria Hotel Malang 11 Mei 2024.-Boy Slamet-
“Kami punya delapan kecamatan penghasil durian di Pasuruan. Irigasi menjadi salah satu permasalahan yang dialami petani kami. Apalagi saat kondisi sedang kemarau. Sayangnya, saya dapat undangan dadakan. Jadi, tidak bisa membawa kelompok tani ke sini,” bebernya.
Berbeda halnya dengan permasalahan yang dialami Antonius Nanang. Selama tiga tahun ia mengelola kebun durian, permasalahan yang dihadapinya adalah kanker batang pohon. Ia pun akan mencoba obat F620 yang ditawarkan oleh Humibox.
“Saya punya kebun durian sebesar 23 hektare. Baru tiga tahun saya mencoba menanam durian. Saat ini saya bermasalah dengan kanker batang pohon. Selama ini saya belum pernah panen durian. Saya tidak mau memaksakan untuk cepat panen. Takutnya hasil berikutnya tidak maksimal,” bebernya.
Sementara itu, Abdul Aziz Zakaria menjelaskan, petani durian harus bisa memetakan pola hujan di wilayah kebun itu berada. Petani harus mengenali saat-saat daerah tersebut akan mengalami kekeringan. Sehingga, bisa mengantisipasi petani untuk melakukan pengairan ekstra.
“Titik layu permanen bahaya untuk durian. Menyiram pohon durian secara berlebihan tidak ada manfaatnya. Hal itu hanya memperburuk tanaman. Akan memperburuk kesehatan tanamannya. Akar pohon durian yang efektif untuk menyerap pupuk adalah 30-50 cm,” tegasnya.
Ia menjelaskan, ada 10 jenis irigasi yang bisa digunakan. Di antaranya: irigasi manual, irigasi mikro, irigasi sprinkler, pipa berlubang, irigasi permukaan, irigasi sub permukaan, irigasi furrow, irigasi rain gun, irigasi side roll dan irigasi center pivot. (Michael Fredy Yacob)