Animo pun bermunculan. Meski berbeda-beda. Misalnya Gin Goldberg, pengunjung dari Amerika Serikat. ’’Surga bagi seseorang bisa jadi neraka bagi orang lain,’’ tuturnya dengan filosofis. Dia mengaku terkejut karena baru tahu bahwa banyak agama yang memiliki gambaran berbeda tentang akhirat.
Nah, sayangnya, taman tersebut kurang bisa menarik generasi muda. Terutama generasi Z dan milenial muda. Pengelola memang beberapa kali mengadakan rave party atau pesta dansa. Tetapi tampaknya juga kurang berhasil. ’’Setelah anak-anak muda itu datang untuk berpesta, mereka jatuh cinta dengan taman yang unik dan eksentrik ini. Dengan patung-patung keren di dalamnya. Mereka suka dan kembali datang,’’ kata Savita Kashyap, Direktur Eksekutif Journey, pengelola taman.
Tapi, tak semua pengunjung suka. Misalnya, seorang pengunjung asal Filipina yang diwawancarai Agence France-Presse. ’’Sangat menakutkan!’’ ucapnya. Dia pun ogah ’’kembali ke neraka lagi…” (*)
*) Mahasiswa magang dari Politeknik Negeri Malang.