SURABAYA, HARIAN DISWAY - Usianya memang masih muda. Tetapi soal kecanggihan teknologi medis, Ciputra Hospital Surabaya boleh diadu. Mereka sukses melakukan operasi Microvascular Decompression alias MVD, lewat siaran langsung (live surgery).
MVD merupakan metode pembedahan untuk memisahkan pembuluh darah dari saraf dengan menggunakan bantalan khusus. Waktu yang dibutuhkan untuk operasi juga cenderung lebih singkat.
“Pasien berasal dari Makassar (Sulawesi Selatan, Red). Jadi kami membuat luka sayatan operasi kurang lebih 1-2 centimeter. Operasi rata-rata berlangsung sekitar satu jam,” ucap ahli bedah dokter Agus Chairul Anab.
Agus menerangkan bahwa pasien didiagnosa hemifacial spasm. Gangguan neuromuskular yang membuat separuh wajah mengalami kedutan hingga ada tarikan tak terkendali.
BACA JUGA:Aborsi Boleh di Rumah Sakit Swasta, Asal …
Biasanya ditandai dengan separuh wajahnya merotentang. Penyebab utamanya karena tekanan pembuluh darah pada saraf wajah (nervus fasialis) nomor 7.
Seiring berjalannya waktu, kedutan bisa semakin parah sampai memengaruhi fungsi-fungsi motorik lainnya. Dalam kasus ini, kedutan yang dialami pasien sampai membuat kelopak matanya tertutup.
Ahli bedah Ciputra Hospital Surabaya dokter Agus Chairul Anab menjelaskan hasil siaran langsung operasi bedah.-Boy Slamet-
"Pada beberapa kasus, saraf ini bersinggungan langsung dengan pembuluh darah. Padahal seharusnya mereka tidak boleh menempel. Ini yang memicu spasme,” imbuhnya.
Anda sudah tahu, Ciputra Hospital baru beroperasi selama sepekan sejak diresmikan pada 24 Agustus 2024. Rumah sakit seluas 24.700 meter persegi terdiri dari sembilan lantai.
Ada empat layanan unggulan yang dimiliki Ciputra Hospital Surabaya. Yakni heart and vascular (hati dan pembuluh darah), neuroscience (ilmu saraf) oncology, serta women and children (perempuan dan anak-anak).
Operasi MVD merupakan operasi ketiga semenjak rumah sakit dibuka. Dokter Agus menerangkan, ada empat dokter yang terlibat dalam tindakan operasi. Yakni dua dokter ahli anestesi dan dua dokter ahli saraf.
Dengan metode live surgery, keluarga pasien bisa terhubung dan melihat bagaimana jalannya operasi. Mereka bisa berbincang dengan langsung dengan tim dokter dari ruang operasi.
Meski baru beroperasi, dokter Agus mengungkapkan pihaknya tidak mengalami kesulitan saat melakukan operasi. Ini karena didukung oleh teknologi canggih milik Ciputra Hospital Surabaya.