Jubir Kemenag Bantah Tuduhan Menag Mangkir Panggilan DPR: Ada Acara di Paris

Senin 23-09-2024,18:48 WIB
Reporter : Della Aulia*
Editor : Taufiqur Rahman

Menag menyebut Presiden Emmanuel Macron sebagai pembicara kunci di pembukaan International Meeting for Peace.

Macron, kutip Menag, menekankan bahwa agama berperan penting dalam rehumanisasi di tengah dehumanisasi, khususnya terkait situasi di Jalur Gaza.

Presiden Prancis, lanjut Gus Men, mengingatkan semua pihak harus menyadari kenyataan bahwa dunia menjadi tempat hidup bersama.

Karenanya, "Kita harus saling mengakui keberadaan sesama manusia serta menihilkan permusuhan."

Delapan panelis dalam sesi pembuka sejalan dengan pandangan Macron, menekankan pentingnya agama dalam menciptakan perdamaian.

Mereka, yang berasal dari berbagai latar belakang agama, sepakat bahwa agama dapat membangun jembatan dialog.

BACA JUGA:Empat Orang Tertabrak Kereta Api di Petak Cikampek-Tanjungsara: Ibu dan Anak Jadi Korban

Pertemuan internasional bertajuk "Imagine Peace" dihadiri ribuan peserta dari seluruh dunia, termasuk wakil pemerintahan dan pegiat perdamaian.

Selain Menteri Agama, hadir pula Abdul Mu'ti (Sekum PP Muhammadiyah), KH Marsudi Syuhud (MUI), Khamid Anik Khamim Tohari (ICRP), dan Din Syamsuddin dari Indonesia.

Selama tiga hari, mereka  mendiskusikan isu-isu perdamaian dunia, humanisme, kebijakan migran, tantangan demokrasi, serta posisi agama dalam menyelesaikan masalah tersebut. Kehadiran Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar kedua memberi warna tersendiri pada forum tersebut.

 

*)Mahasiswa Magang Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

 

Kategori :