JAKARTA, HARIAN DISWAY – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan kinerja positif di tengah dinamika ekonomi global dan kondisi ekonomi domestik yang masih penuh dengan tantangan.
Dengan fokus memperkuat fundamental kinerja, hingga akhir Triwulan III 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 45,36 triliun. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso, pada 30 Oktober 2024.
Ia mengungkapnya dalam press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2024 di Jakarta. Dalam paparannya, Sunarso menyampaikan bahwa ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan adalah hasil dari fundamental bisnis yang kuat.
BACA JUGA: Berlaku Per 29 November 2024, Kenaikan Limit BRI Ini Bikin Nasabah Leluasa Bertransaksi
“Capaian tersebut tidak terlepas dari fokus BRI yang secara konsisten memperkuat fundamental kinerja, serta melakukan strategic response yang tepat dalam menghadapi berbagai dinamika pasar,” ungkap Sunarso.
Dari sisi intermediasi, hingga akhir September 2024 BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21 persen secara year on year (yoy). Dari total penyaluran kredit, 81,70 persen atau sekitar Rp 1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM.
Penyaluran kredit yang tumbuh positif tersebut juga membuat aset BRI tercatat meningkat 5,94 persen yoy menjadi sebesar Rp 1.961,92 trilliun. Dukungan BRI kepada segmen UMKM menjadi prioritas utama dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.
BACA JUGA: Ini 3 Keuntungan Membuka Tabungan BRI Simpedes Usaha bagi Pengusaha Mikro
"BRI hadir untuk memperkuat UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI mengambil peran dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," ujar Sunarso.
Dengan penyaluran kredit yang terus tumbuh, BRI juga mampu mengelola kualitas asetnya dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari rasio Non Performing Loan (NPL) BRI yang membaik, tercatat NPL pada Triwulan III 2024 tercatat sebesar 2,90 peresn.
Itu berarti membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 3,07 persen. Di samping NPL, perseroan juga berhasil mencatat rasio Loan at Risk (LAR) yang lebih baik.
BACA JUGA: Diberdayakan BRI, Bisnis Petani Salak Kutambaru Meningkat Pesat!
Dari semula 13,80 persen pada akhir Triwulan III 2023 menjadi 11,66 persen pada akhir Triwulan III 2024. Penurunan rasio NPL dan LAR ini didukung oleh penerapan strategi pengelolaan manajemen risiko yang disiplin di seluruh lini bisnis.
BRI secara aktif memantau kualitas kredit dan mengadopsi Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit sedini mungkin. Selain itu, BRI memperkuat tim recovery untuk mengelola kredit bermasalah dengan lebih cepat dan efisien.
Di samping kualitas kredit yang semakin membaik, BRI juga tetap mempersiapkan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 215,44 persen. BRI telah mengimplementasikan berbagai langkah mitigasi risiko.