HARIAN DISWAY - Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya mengambil peran penting dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Kebencanaan ke-8 tahun 2024 di Banda Aceh dan diselenggarakan bersama Universitas Syiah Kuala. Rektor Unitomo Prof Dr Siti Marwiyah yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua V (Bidang Kebijakan dan Hukum Kebencanaan) di Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), menjadi salah satu pembicara utama dalam acara ini.
Acara tersebut mengangkat tema Role of Science and Practice in Building Resilience dan juga merupakan bagian dari UNESCO IOC 2nd Global Tsunami Symposium.
Dalam diskusi round table bertema Industrial Disaster and Technological Failure Induced by Earthquake and Tsunami, Siti Marwiyah menyampaikan materi tentang tantangan hukum dalam manajemen bencana di Indonesia. Ia menyoroti posisi Indonesia di Pacific Ring of Fire yang menghadirkan risiko bencana sekaligus peluang untuk membangun masyarakat tangguh melalui keterampilan bertahan berbasis local wisdom dan sistem pendidikan yang kuat.
MoU antara Unitomo dan Universitas Syiah Kuala. Rektor Unitomo Prof Dr Siti Marwiyah dan Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Dr Ir Marwan menunjukkan dokumen kerja sama.. -Humas Unitomo-
Sebagai bagian dari kontribusi Unitomo, konsep Gentabrata yang digagas mendorong kolaborasi pentahelix (akademisi, pemerintah, bisnis, media, dan masyarakat) dalam pengurangan risiko bencana, dengan slogan Gerakan Tangguh Bencana Rakyat Semesta.
BACA JUGA:Unitomo Raih Hibah Bergengsi Inovasi Pembelajaran Digital dari Ditjen Dikti
BACA JUGA:BEM Unitomo Gandeng Tangan BEM FISIP Unair: Bersatu Melawan Pembungkaman Suara Mahasiswa
Pada kesempatan yang sama juga diluncurkan program Sycordes implementasi Gentabrata di tingkat desa, yang berfokus pada kesiapsiagaan tsunami di Destanami (Desa Tangguh Bencana Tsunami). Selain itu, sebagai bentuk kerja sama yang lebih erat, dilakukan penandatanganan MoU antara Unitomo dan Universitas Syiah Kuala (USK) oleh Prof Dr Siti Marwiyah dan Prof Dr Ir Marwan.
Rektor USK menyampaikan bahwa kedua institusi berbagi visi dalam penguatan upaya mitigasi bencana, dan kerja sama ini dapat mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. (*)