SURABAYA, HARIAN DISWAY - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah menyoroti proyek strategis nasional (PSN) di Kenjeran, Surabaya. Politisi Partai kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun mencoba mendatangi lokasi tersebut dan membangu dialog dengan warga setempat.
Menurut Luluk, proyek tersebut berpotensi merugikan warga. Khususnya para nelayan yang menggantungkan hidup mereka di kawasan pesisir. Baginya, pembangunan itu tidak boleh meminggirkan warga lokal. Apalagi dengan cara menggusur.
“Kalau kemudian ini akan meminggirkan rakyat di Kenjeran, meminggirkan para nelayan, bahkan memutus mata rantai yang sudah dijalankan puluhan tahun, maka itu adalah kekejaman kepada warga,” katanya di hadapan warga Kenjeran, Senin, 11 November 2024.
BACA JUGA: Suarakan Perubahan, Luluk-Lukman Janjikan Program 1 Juta UMKM Baru
Kawasan Kenjeran memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai ekowisata bahari, tanpa harus menggusur atau meminggirkan warga setempat. Dia menilai, penataan yang baik dapat memperbaiki kawasan tanpa merusak ekosistem atau menyingkirkan warga yang telah lama tinggal dan bekerja di sana.
“Kita bayangkan untuk Kenjeran ini sebenarnya adalah penataan kawasan yang lebih humanis, indah, asri, sehat, nyaman, dan bisa menjadi ekowisata bahari kampung nelayan yang bagus,” jelasnya.
Dalam pandangan Luluk, nelayan dan masyarakat Kenjeran seharusnya diposisikan sebagai aktor utama dalam pembangunan kawasan pesisir tersebut. Bukan digantikan dengan proyek-proyek yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
BACA JUGA: Polling Pilgub Jatim di X: Luluk Unggul Telak dari Risma dan Khofifah
“Mereka jangan dibuang dan digantikan dengan pembangunan mercusuar. Justru mereka tetap ditempatkan sebagai aktor utama,” kata Luluki.
“Ini bukan karena Pilgub. Saya sudah melakukannya sejak di Jakarta. Juga di tempat-tempat lain. Karena prinsipnya pembangunan itu harus tetap memberikan keadilan ekologis,” katanya lagi.
Sebagai mantan anggota DPR, Luluk bahkan pernah turun langsung dalam aksi penolakan proyek PSN di Rempang. Dia bersama warga menolak investasi yang dinilai akan merusak lingkungan dan mengabaikan hak-hak warga setempat.
BACA JUGA: Luluk Safari Politik ke Blitar, Janji Prioritaskan Pendidikan Anak Yatim
“Tempo hari saya di Rempang juga dalam kapasitas sebagai anggota DPR. Saya menolak investasi PSN di sana. Akhirnya proyek itu ditangguhkan lebih dulu,” jelasnya.
Dalam kunjungannya di Kenjeran, Luluk berjanji akan terus memperjuangkan hak-hak nelayan dan masyarakat pesisir. Menurutnya, masyarakat Kenjeran tidak hanya berhak untuk tetap tinggal di kawasan tersebut, tetapi juga berhak untuk menjadi bagian dari pembangunan dan pemanfaatan kawasan pesisir yang lebih lestari.
Luluk percaya, potensi ekowisata di Kenjeran akan membawa manfaat besar bagi masyarakat setempat. Sekaligus menjadi daya tarik baru di Jawa Timur. Dengan pendekatan pembangunan yang humanis, warga setempat akan dapat menikmati fasilitas yang lebih baik tanpa harus kehilangan mata pencaharian. (*)