HARIAN DISWAY - George Weah, meski pernah menjadi ikon Milan selama lima tahun, mengungkapkan bahwa ia tetap seorang penggemar setia Juventus. Selain karena anaknya, Timothy Weah, yang kini bermain untuk Bianconeri, Weah menyebut bahwa Juventus adalah klub impiannya sejak kecil.
Weah, yang bermain untuk Milan antara 1995 hingga 2000 dan memenangkan dua gelar Serie A, mengaku bahwa cintanya terhadap Juventus tidak pernah pudar.
Dalam wawancaranya dengan La Repubblica, ia menyebut bahwa kecintaannya pada Bianconeri dimulai sejak masa kecilnya. Ia terinspirasi oleh legenda Juventus Michel Platini.
BACA JUGA:Legenda Juventus Alessandro Del Piero Jadi Kandidat Presiden FIGC
George Weah: Milan Rumah Saya, Tapi Saya Penggemar Juventus. George Weah saat mengunjungi pusat latihan Juventus. Ia mengamati putranya, Timothy Weah, yang bermain untuk Si Nyonya Tua.-@georgeweahoff-Instagram
“Saya adalah penggemar berat Juventus,” kata Weah. “Saat itu, Platini bermain untuk Juventus, dan banyak anak Afrika, termasuk saya, mengidolakan dia. Saya mencoba meniru tendangan bebas dan penalti Platini di jalanan," tambahnya.
Ia melanjutkan, "Kami tidak pernah bisa meniru tendangan lengkungnya yang khas. Ia adalah legenda, dan saya tidak pernah berhenti menjadi penggemar Juventus.”
Namun, ketika Weah berkarier sebagai pesepak bola profesional, mimpinya untuk bermain di Juventus tidak terwujud.
BACA JUGA:Milan vs Juventus 0-0: Paulo Fonseca Mengaku Sulit Kalahkan Bianconeri!
Tawaran dari Bianconeri datang ketika ia bermain untuk AS Monaco. Tetapi pelatihnya saat itu, Arsène Wenger, menyarankan Weah untuk tetap bertahan di Prancis agar dapat berkembang lebih matang.
Akhirnya, ia bergabung dengan Paris Saint-Germain sebelum pindah ke AC Milan. Di klub itu, ia meraih kesuksesan besar.
Kini, impian Weah untuk melihat keluarganya bermain untuk Juventus akhirnya terwujud melalui Timothy. Meski demikian, Weah tidak melupakan kenangan manisnya bersama Milan.
BACA JUGA:Juventus Siap Jual Nicolo Fagioli, PSG Muncul Sebagai Kandidat Utama
“Saya menghabiskan lima tahun yang luar biasa di Milan. Itu adalah salah satu keputusan terbaik dalam hidup saya, meskipun saya bermimpi bermain untuk Juventus. Namun, saya tidak bisa menolak Milan,” ujarnya.
Pertandingan antara Milan dan Juventus pada 24 November 2024, menjadi sangat penting dalam perebutan gelar Serie A. Milan, yang kini tertinggal delapan poin dari Napoli, berusaha kembali ke jalur persaingan.