HARIAN DISWAY - Kota Pasuruan berkomitmen dalam upaya mewujudkan Three Zero pada tahun 2030. Yakni zero infeksi baru HIV/AIDS, zero kematian terkait AIDS, dan zero stigma serta diskriminasi terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Hal itu merupakan target nasional yang membutuhkan dukungan pemerintah daerah.
Plt Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo mengungkapkan, saat ini yang menjadi PR bersama adalah terus mengedukasi masyarakat tentang stigma ODHA. Perlunya edukasi dan sosialisasi tentang stigma ODHA membuat pemerintah akan cepat melakukan penanganan dan membantu pengobatan.
Sayangnya, hal tersebut masih mengalami persoalan di akar rumput. Hal itu menjadi tantangan terbesar karena stigma yang masih melekat di masyarakat. Stigma membuat banyak penyintas HIV/AIDS enggan terbuka mengenai kondisinya, sehingga menyulitkan penanganan secara efektif. Akumulasi penyintas AIDS di Kota Pasuruan hingga saat ini tercatat sekitar 582 orang, dengan tambahan 34 kasus baru pada tahun 2024.
“Harapannya, 34 kasus baru ini tidak menyebar kepada orang-orang terdekatnya, baik keluarga maupun saudara,” ujar Mas Adi.
BACA JUGA:Adi Wibowo Kembali Jabat Plt Wali Kota Pasuruan
Ia menambahkan, penting untuk menyampaikan kepada publik bahwa AIDS dapat menyerang siapa saja. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak mendiskriminasi ODHA agar mereka merasa lebih diterima dan dapat terbuka, sehingga mempermudah pemerintah dalam menangani kasus-kasus tersebut.
"Masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa, AIDS bisa menyerang siapa saja. Maka dari itu, kita harus menerima dan tentunya tidak mendiskriminasi ODHA," imbuhnya
Dalam hal ini, lanjut Mas Adi. Pemerintah Kota Pasuruan melakukan kolaborasi untuk Pencegahan, melalui berbagai program strategis, mendorong kolaborasi antara masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan. Penanganan HIV/AIDS tidak cukup hanya melalui upaya medis, tetapi juga melalui langkah-langkah strategis yang melibatkan semua pihak.
Target Three Zero pada tahun 2030 menjadi salah satu langkah penting dalam mempersiapkan Indonesia menuju visi 2045 sebagai Indonesia Emas. Pemerintah Kota Pasuruan menyadari bahwa investasi terhadap sumber daya manusia yang berkualitas harus dimulai sejak dini.
“Kami mulai sejak sekarang untuk menciptakan generasi muda yang unggul. Pemkot memiliki kepentingan nasional dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan inklusif demi masa depan yang lebih cerah,” jelas Mas Adi. (*)