SURABAYA, HARIAN DISWAY – Jepang bersiap menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memberantas situs bajakan anime dan manga. Sebab, situs bajakan tersebut menyebabkan kerugian miliaran yen setiap tahunnya.
Langkah itu diambil untuk melindungi industri pop kultur yang menjadi kebanggaan nasional sekaligus sumber pertumbuhan ekonomi.
Diperkirakan ada lebih dari 1.000 situs yang menawarkan manga dan anime secara ilegal. Menurut kelompok penerbit lokal, situs-situs itu memberikan akses gratis kepada pengguna di seluruh dunia.
Kreator dan industri pun merugi karena situs bajakan tersebut. Untuk mengatasi masalah itu, Badan Kebudayaan Jepang mengajukan skema percontohan senilai 300 juta yen (sekitar 2 juta dolar AS) yang akan berlangsung hingga Maret 2025.
BACA JUGA:Uzumaki, Anime Horor tentang Kutukan Spiral, Siap Tayang Akhir Desember 2024 di Netflix
Peran AI dalam Membasmi Bajakan
AI akan dilibatkan untuk memindai internet, mencari situs yang menyebarkan konten bajakan dengan sistem deteksi gambar dan teks canggih.
“Hak cipta selama ini diawasi secara manual oleh pemilik konten. Tetapi upaya tersebut tidak bisa mengejar laju konten bajakan yang terus bertambah,” ujar Keiko Momii, pejabat dari Badan Kebudayaan Jepang.
Proyek itu terinspirasi dari upaya serupa di Korea Selatan yang terbukti efektif. Jika berhasil, teknologi itu tidak hanya akan diterapkan pada manga dan anime, tetapi juga pada film dan musik bajakan.
BACA JUGA:8 Anime yang Rilis di Netflix Selama Desember, Ada Beastars dan Uzumaki!
Salah satu anime yang kini sedang meledak siap-siap tidak akan bisa diakses secara ilegal lagi. --livebout
Dukungan Strategi "Cool Japan"
Langkah itu selaras dengan strategi “Cool Japan” yang direvisi pada Juni lalu. Jepang menargetkan peningkatan ekspor produk budaya hingga mencapai 20 triliun yen (sekitar 130 miliar dolar AS) pada 2033.
Pada 2022, sektor gaming, anime, dan manga Jepang berhasil meraup 4,7 triliun yen dari pasar internasional, hampir menyamai ekspor microchip sebesar 5,7 triliun yen.
Sebanyak 70 persen situs bajakan yang menawarkan konten Jepang beroperasi dengan menggunakan bahasa asing seperti Inggris, Mandarin, dan Vietnam.