HARIAN DISWAY - Banjir merendam 134 unit rumah di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa, 24 Desember 2024 pukul 14.00 WIB.
Laporan dari BPBD Kabupaten Situbondo, kejadian ini dipicu hujan lebat yang menyebabkan Sungai Avour C9 Kendit meluap ke pemukiman warga yang terletak di Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo.
Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selain 134 unit rumah terendam, dilaporkan sebanyak 134 KK atau 377 warga terdampak. Tidak hanya itu, tercatat sebanyak satu fasilitas ibadah, satu fasilitas pendidikan, 5 hektar persawahan juga ikut terendam.
Kerusakan infrastruktur meliputi tiga unit jembatan hanyut terbawa arus.
BACA JUGA:Cara Terminal Teluk Lamong Hadapi Cuaca Ekstrem di Libur Nataru
BACA JUGA:Khofifah Ajak Masyarakat Antisipasi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun: Pantau Cuaca Sebelum Bepergian
Kpausdatinkom BNPB Abdul Muhari mengungkapkan bahwa pada Kamis, 26 Desemner 2024 pagi, banjir sudah berangsur surut dan para warga dibantu pemerintah setempat serta instansi terkait. "Warga juga bergotong-royong untuk membersihkan sisa material kayu dan sampah yang terbawa banjir," jelasnya.
Banjir merendam ratusan rumah di Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo-BNPB-
BPBD Kabupaten Situbondo segera melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan pendataan dan penanganan baik warga dan fasilitas terdampak.
"BNPB mengimbau kepada Pemerintah Daerah dan warga di Kabupaten Situbondo untuk selalu menjaga fungsi dan kebersihan sungai sebagai langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang," jelas Muhari.
BACA JUGA:Operasi Modifikasi Cuaca Terus Digencarkan, Diperluas Hingga Jawa Timur
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, sebagian besar wilayah Jawa Timur masih akan mengalami hujan deras. Khusus untuk Kabupaten Situbondo, BMKG Juanda memprakirakan bahwa masih akan terjadi hujan lebat yang berpotensi disertai petir.
Wilayah Jawa Timur sendiri hampir sepenuhnya telah memasuki musim hujan bahkan beberapa wilayah telah memasuki puncak musim hujan. Selain itu, beberapa fenomena cuaca seperti gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial diperkirakan melintasi wilayah Jawa Timur.(*)