"Anak-anak bisa berkeliaran ke mana-mana dan orang tua tidak bisa mengawasi karena mereka bekerja," ujarnya.
Karena itu, sebaiknya siswa tidak perlu libur satu bulan penuh. Di bulan Ramadan, sebaiknya tetap ada kegiatan, baik di sekolah atau di luar sekolah.
Tetapi diarahkan pada kegiatan yang tidak terlalu membutuhkan energi berlebih. Lebih ke arah menguatkan nilai-nilai spiritual.
"Kalau semua sekolah libur tanpa dipikirkan kegiatan penggantinya, ini bisa menimbulkan masalah baru," tutur dia.
Guru Besar bidang Sosiologi Pendidikan Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Tuti Budirahayu mengaku sepakat dengan rencana kebijakan libur sekolah selama Ramadan.
Ia berpendapat, kebijakan tersebut akan memberikan banyak manfaat.
Dari sisi penguatan karakter, anak-anak bisa beribadah dengan tenang di rumah atau di masjid.
Hal itu dinilai menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi siswa.
"Khususnya, dalam hal memberikan penguatan jiwa atau rohani siswa. Tidak hanya itu, bonding atau ikatan antara anak dengan orang tua dan keluarga juga semakin kuat," tuturnya.
BACA JUGA:Risma-Gus Hans Minta MK Diskualifikasi Khofifah-Emil, Berikut Poin-Poin Lengkap Gugatannya!
BACA JUGA:Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur dari PDIP, Bantah Tudingan cawe-cawe Jokowi dalam Kasus Hasto
Menurut Prof Tuti, dari perspektif pendidikan, momen liburan ini dapat menjadi kesempatan bagi siswa untuk memperkuat nilai-nilai sosial dan moral.
"Saya rasa, jika libur Ramadan ini dapat termanfaatkan dengan sebaik-baiknya, akan dapat meredam berbagai perilaku negatif yang selama ini dilakukan siswa melalui berbagai bentuk kekerasan atau bullying antarteman di sekolah," terang dia.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) Zainul Arifin ikut membagikan paket makanan bergizi gratis pada siswa-siswi di hari pertama pembagian MBG senin, 6 Januari 2024-Boy Slamet/Harian Disway-
Meski demikian, dosen FISIP Unair itu menilai bahwa penerapan kebijakan tersebut tentu saja akan membawa dampak pada bidang pendidikan dan akademik.
Libur panjang disebut memiliki dampak kurang baik pada aspek akademik. Juga dapat menghambat pencapaian target yang telah terancang oleh institusi pendidikan.