HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengumumkan bahwa Jepang akan memberikan dua kapal patroli cepat kepada Indonesia, Sabtu, 11 Januari 2024.
Langkah itu merupakan bagian dari upaya Tokyo untuk meningkatkan kerja sama keamanan maritim regional. Terutama di sekitar Laut Tiongkok Selatan.
Ishiba menyampaikan janji tersebut saat kunjungannya ke Jakarta. Ia mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA:Berpengalaman 80 Tahun, Jepang Tertarik Dukung Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia
BACA JUGA:Serangan Palu di Jepang, Delapan Orang Luka
Jepang Kado Dua Kapal Cepat untuk Indonesia. Sambutan meriah anak-anak sekolah di Istana Bogor, 11 Januari 2025. Mereka melambai-lambaikan bendera Jepang dan Indonesia.-Bay Ismoyo-AFP
“Kami sepakat membentuk konsultasi teknis pertahanan terkait keamanan maritim. Termasuk kerja sama teknis di bidang peralatan pertahanan,” kata Ishiba. Soal pemberian kapal patroli cepat, Ishiba mengatakan bahwa Indonesia adalah negara pertama yang menerima hadiah tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam sektor energi rendah karbon, seperti energi panas bumi, hidrogen, amonia, dan biofuel.
Sebelum tiba di Jakarta, Ishiba melakukan pembicaraan di Kuala Lumpur dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Di situ, Ishiba mengatakan bahwa Jepang sangat memprioritaskan hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Sambut PM Jepang Ishiba, Pertemuan Kunci Perkuat Hubungan Bilateral
BACA JUGA:Prabowo Sambut PM Jepang di Istana Bogor Diiringi 21 Dentuman Meriam
Menurutnya, kunjungan tersebut membuatnya menyadari betapa besarnya potensi pertumbuhan kawasan tersebut. Ia menegaskan pandangannya bahwa Jepang dan sekutu utamanya, Amerika Serikat, harus lebih melibatkan negara-negara Asia Tenggara.
“Hubungan diplomatik di kawasan ini sama pentingnya bagi Jepang seperti halnya bagi Amerika Serikat,” ujar Ishiba di Jakarta. Menurut pria 67 tahun tersebut, Jepang dan AS memandang bahwa stabilitas ASEAN juga memberikan kontribusi signifikan bagi stabilitas kawasan Indo-Pasifik dan dunia.
Tentu, Jepang juga melihat nilai strategis kawasan Laut Tiongkok Selatan. Apalagi, mereka terancam dengan klaim Tiongkok pada wilayah laut yang memiliki deposit minyak dan gas sangat besar tersebut.
BACA JUGA:Lawatan Tim FISIP Universitas Airlangga ke Jepang (1): Menjajaki Kerja Sama dengan PT di Jepang