Meskipun mayoritas warga Korea Selatan tidak mendukung langkah darurat militer Yoon, beberapa pendukungnya tetap setia, bahkan membandingkan situasinya dengan Presiden AS Donald Trump yang juga mengklaim kecurangan pemilu.
Partai Kekuatan Rakyat (PPP), yang sebelumnya merupakan partai Yoon, menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dalam beberapa minggu terakhir, meskipun jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan untuk oposisi utama, Partai Demokrat, masih lebih tinggi. Ketegangan ini menambah kompleksitas situasi politik di Korea Selatan, yang menghadapi tantangan serius dalam menjaga stabilitas di tengah perpecahan internal. (*)
*) Mahasiswa magang dari Universitas Airlangga.