HARIAN DISWAY – Tahun Baru Imlek adalah salah satu perayaan besar yang dinanti-nantikan. Khususnya oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Tradisi itu bukan hanya soal berkumpul bersama keluarga. Tetapi juga dipenuhi dengan berbagai kebiasaan unik yang sarat makna.
Dari membersihkan rumah hingga menyajikan makanan khas. Setiap kebiasaan memiliki filosofi tersendiri. Berikut 5 kebiasaan yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut Imlek.
Orang Indonesia juga punya kebiasaan --Pinterest
1. Membersihkan Rumah: Simbol Menyapu Habis Kesialan
Beberapa hari menjelang Imlek, rumah-rumah mulai terlihat lebih sibuk dari biasanya. Aktivitas membersihkan rumah bukan sekadar rutinitas biasa. Tetapi simbol "menyapu" kesialan dan energi negatif di tahun sebelumnya.
BACA JUGA:7 Ucapan Imlek Bahasa Indonesia
Dari menyapu lantai, membersihkan kaca, hingga merapikan halaman, semua dilakukan dengan penuh semangat. Tidak jarang cat rumah pun diperbarui. Agar terlihat lebih segar dan cerah.
Menurut tradisi, rumah yang bersih melambangkan awal yang baru dan harapan akan keberuntungan di tahun mendatang.
Namun, ada pantangan yang harus diperhatikan. Tepat di hari Imlek, menyapu rumah dianggap tabu. Masyarakat percaya bahwa menyapu di hari itu bisa "mengusir" keberuntungan yang baru saja datang. Maka, kebersihan harus dipastikan sebelum malam pergantian tahun.
BACA JUGA:Angpao di Tahun Baru Imlek: Yang Tradisonal dan Yang Digital di Tiongkok
Selain itu, dekorasi khas Imlek seperti lampion merah, tempelan huruf "Fu" (福) yang berarti keberuntungan, dan hiasan berbentuk ular (sesuai shio tahun ini) juga mulai dipasang. Suasana rumah pun terasa lebih hangat. Seolah mengundang keberuntungan masuk.
2. Membeli Pakaian Baru: Awal Baru dengan Penampilan Baru
Imlek juga identik dengan kebiasaan membeli pakaian baru. Tradisi itu melambangkan pembaruan diri. Meninggalkan masa lalu, menyambut tahun baru dengan semangat yang lebih baik.
BACA JUGA:Tahun Baru Imlek 2025 Disebut Juga Tahun Ular, Apa Saja Makna-Maknanya?
Warna merah menjadi favorit. Merah dalam budaya Tionghoa melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Maka, tidak heran jika pusat perbelanjaan penuh sesak oleh keluarga yang berburu busana merah menjelang Imlek.
Anak-anak paling antusias. Selain mendapatkan pakaian baru, mereka juga kerap diberikan angpao saat Imlek tiba. Tradisi itu menjadi cara keluarga untuk memberikan harapan baik kepada generasi muda.
Namun, tidak hanya soal pakaian merah. Banyak juga yang memilih pakaian dengan desain modern, tetapi tetap mempertahankan sentuhan tradisional seperti motif naga, bunga sakura, atau ornamen emas. Itu menjadi bukti bagaimana tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan.
BACA JUGA:Xiao Nian, Tradisi Masyarakat Tiongkok Sebelum Imlek